Kedua adalah MELARANG ANAK BERBAGIAN DI DALAM KEGIATAN YANG TIDAK KITA SUKAI. Ini bisa berkaitan dengan olahraga, musik, atau kesukaan lainnya. Pada umumnya kita beralasan bahwa aktivitas atau minat tersebut bukanlah sesuatu yang baik. Namun alasan sesungguhnya mengapa kita melarangnya adalah karena memang kita tidak menyukai pilihannya.
Sebagai contoh, bila kita menyukai piano, mungkin saja kita melarang anak untuk belajar menabuh drum. Nah, larangan seperti ini sebetulnya memasung anak untuk mengembangkan minatnya dan ini tidak baik. Kita mesti menyadari bahwa anak bukanlah kita dan bahwa perbedaan minat bukanlah sesuatu yang salah.
Ketiga adalah MENGAMBILKAN KEPUTUSAN BUAT ANAK. Sudah tentu pada masa anak kecil, kita harus mengambilkan keputusan buat anak namun seiring dengan pertumbuhannya, kita mesti memberikannya lebih banyak kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri. Biasanya alasan mengapa kita terus mengambilkan keputusan baginya adalah karena kita khawatir ia akan memilih yang keliru.
Daripada melindunginya dari keputusan yang salah, lebih baik bila kita mengajarkannya bagaimana seharusnya mengambil keputusan. Dengan kata lain, mengajarkannya untuk memerhatikan faktor yang mesti dipertimbangkan dalam pengambilan sebuah keputusan. Dan, kita dapat memulai dari hal yang kecil seperti memilih mainan atau baju. Pada akhirnya anak akan melakukan kesalahan, sebagaimana kita pun kadang salah memilih. Ini tidak dapat dihindarkan sebab ini adalah bagian dari kehidupan yang nyata. Namun selama ia tahu bagaimana seharusnya mengambil keputusan yang baik, kita harus belajar membiarkannya mengambil keputusan sendiri.
by. Pdt. Dr. Paul Gunadi