Yang perlu diperhatikan manakala seorang ayah harus menghadapi anak yang melakukan kesalahan adalah menjaga emosi. Ada kecenderungan kita sebagai pria memiliki pola pikir kerja yaitu:
Aku memberi instruksi, anak melakukan instruksi
Ayah menganggap anak sudah tahu tanggung jawabnya. Jadi dalam hal ini pengharapan anak sadar itu kuat sekali dalam diri ayah biasanya dan sewaktu anak mengulang perbuatan yang sama cenderungnya kita marah. Kita tidak cukup sabar menoleransi bahwa anak memang cenderung mengulang perbuatan yang sama.
Peran seorang ayah sebagai pendisiplin dapat menimbulkan kesan yang kurang baik pada diri anak. Yaitu bisa menimbulkan terjadinya interaksi negatif dalam keluarga. Interaksi negatif adalah sewaktu kita ini sedang berinteraksi dengan si anak atau sewaktu kita berbicara dengan anak, interaksi tersebut ditandai oleh kemarahan, pendisiplinan atau teguran dan koreksi. Jadi ayah memang harus berupaya dengan keras dekat dengan anak, meskipun terbatas dalam hal waktu. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah setelah mendisiplin perlu mendekati si anak, ngomong dengannya, peluk dia, misalkan kita sadar kita keliru kita sampaikan permintaan maaf kita kepadanya. Nah hal ini akan menetralisir apa yang telah terjadi, jadi menyeimbangkan hubungan kita dengan dia kembali.
Dampak negatif yang terjadi apabila seorang ayah kurang berperan dalam pendidikan anak, sbb:
Anak akan kehilangan peran. Karena anak khususnya anak laki-laki memerlukan model, baik cara dia bersikap, berpikir, dia bertindak, cara dia menanggapi suatu masalah. Kalau seorang ayah tidak berperan, anak akan dirugikan dalam artian tidak cukup bahan yang diserapnya untuk menjadikan dia seorang manusia yang tangguh dan sudah pasti kehilangan peran model ayah yang positif seperti apa.
by. Pdt. Dr. Paul Gunadi
Sumber : google