Precious One, Bukan Mengasihani Diri Sendiri
Sumber: jawaban.com

Family / 15 May 2014

Kalangan Sendiri

Precious One, Bukan Mengasihani Diri Sendiri

Theresia Karo Karo Official Writer
7004

Lapangan pekerjaan bagi kaum disabilitas terbatas jumlahnya di Indonesia. Pribadi dengan kebutuhan khusus, memiliki halangan dalam berkomunikasi, sebagai contohnya kaum tuna rungu. Tapi hal tersebut menjadi terobosan dari Ratnawati Sutedjo, pendiri Precious One. Tekadnya untuk membantu orang-orang berkebutuhan khusus, membawanya mengembangkan hasil kerajinan tangan lewat kaum tuna rungu.

Gagasan usaha ini muncul saat dirinya menderita penyakit Hepatitis A pada tahun 2001, yang menghalanginya untuk beraktifitas selama 2 bulan. Perenungan ini menghasilkan niat untuk bekerja bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus.

Ratna mengakui, bahwa sulit dalam memulai usahanya. Tetapi Tuhan selalu ada membantu menguatkan dirinya. Pergumulannya dimulai dengan jawaban dari Tuhan yang tidak sesuai keinginannya. Di saat dia meminta rekan untuk memulai, Tuhan menjawabnya dengan menanyakan kembali visinya. Berulang kali dirinya merasa belum yakin, berulang kali pula jawaban yang sama diberikan Tuhan.

Semua pekerja adalah orang-orang berkebutuhan khusus, para tuna rungu. Kendala pasti ada, untuk itu Ratna selalu berkata “tolong kita sama-sama jangan pernah mengeluh untuk urusan komunikasi, karena kita sama-sama tahu mereka tidak bisa mendengar dan susah ngomong, jadi itu udah tidak boleh di nomor satukan”.

Dirinya bersyukur dengan tim manajeman yang mau bekerja sama membantu kaum disabilitas. Kualitas produk yang harus tetap terjaga menjadi salah satu tugas Ratna dan tim. Precious One memiliki visi, bahwa setiap orang berharga, sekalipun bagi yang berkebutuhan khusus. Tidak lupa pula Ratna bermimpi untuk lebih mengenalkan pribadi-pribadi yang tidak mengasihani dirinya sendiri. “Mimpi kami adalah kami ingin membangun rumah inspirasi, di mana kami ingin menggabungkan 2 workshop di Sunter dan Permata dalam satu tempat. Dan kami ingin, setiap orang yang ke Jakarta mampir ke workshop kami”, tambahnya.

Ratna ingin memberikan contoh pada masyarakat, bahwa hidup ini sebuah perjuangan tidak boleh menyerah. Orang dengan kebutuhan khusus telah menunjukkan mereka terus berjuang hingga hari ini. Ratna berpesan, “teruslah berjuang dan jangan pernah fokus pada kelemahan diri anda sendiri, tapi berfokuslah pada apa yang masih bisa anda berikan”.

 

Sumber Kesaksian: Ratnawati Sutedjo

Sumber : V140512193357
Halaman :
1

Ikuti Kami