>>>> Ancaman atau Peringatan
Dalam hal mengancam (atau peringatan), jangan mengancam dengan sesuatu yang kita memang tidak akan melakukannya.
Contoh; anak bertengkar di perjalanan, di mobil berebut tempat duduk dan sebagainya, lalu orang tua mengancam:
"Kalau kalian bertengkar terus ...Mama akan menurunkan kalian di jalan !”
Ini ancaman yang ‘mengerikan’ tidak bijaksana, justru membuat anak mempunyai persepsi bahwa orang tuanya ‘sadis’, tidak berperikemanusiaan, tidak memiliki kasih. Jangan mengancam sesuatu yang tidak akan dilakukan. Jika saudara mengancam seperti itu, bisa-bisa anak-anak berbisik-bisik satu dengan lainnya:
“Mama kita kejam...” “Ya... kayak Mama tiri” “Jangan-jangan memang Mama tiri” “OKe .... besuk kita selidiki”
Ancamlah dengan sesuatu ‘yang pernah kita lakukan, misal pukul dan memang jika anak meneruskan kenakalannya kita akan melakukan ancaman tersebut. Ini cara mengancam yang benar.
Contoh lain, anak berebut chanel TV, dan orang tua mengancam akan membuang televisi. Ini tidak berhikmat dan tidak produktif. Bagaimana jika anak sudah bosan dengan TV kecil atau kuno yang dimilikinya dan dia ingin TV baru seperti milik temannya, jangan-jangan dia akan menantang orang tua nya; “Buang aja”
Ancaman-ancaman yang mengerikan, sesuatu yang tidak akan dilakukan, hanya membuat anak merasakan bahwa orang tuanya bukan sedang ‘mendidik’ tetapi sedang ‘ngamuk’.
>>>>
by. Ir. Jarot Wijanarko