Selama kurang lebih 10 tahun, jurnalis senior Safari ANS menghabiskan waktunya untuk menelusuri harta Bung Karno senilai 57 ribu ton emas ke Amerika Serikat, diketahui dari sebuah dokumen. “Dimulai pertemuan saya dengan seorang Taiwan yang mempunyai dokumen tersebut tersebut dengan tanda tangan Soekarno dan Chang Kai Sek yang berniat mencairkan emas ribuan ton,” ujar Safari di Kampus Paramadina, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Dia mulai menyelidiki kebeneran The Green Hilton Memorial Agreement yang ditandatangani oleh Kennedy dan Soekarno pada 14 November 1963 tersebut. Safari juga mendirikan LSM perbankan bernama International Fund for Indonesian Development yang berpusat di Hong Kong.
Safari juga mengaku tahu dialog antara Soekarno dan Kennedy saat penandatanganan. "Ada dialog kecil antara Soekarno dan Kennedy. Kata Kennedy, ‘Oke enggak apa-apa saya akui harta sebesar ini ada tapi jangan dituntut pengembaliannya.’ Kata Soekarno, ‘You bayar royaltinya saja oke, bayar bunga 2,5 persen setiap tahun,’"ungkap Safari.
Selain memberikan emas itu, Soekarno juga mengijinkan Amerika membuka tambang di Indonesia dengan syarat tidak boleh dibawa keluar Indonesia. Jika dilanggar, maka Amerika akan dikenai jatuh tempo atas hutang 57 ribu ton emas sesuai yang tertulis di dalam perjanjian tersebut.
Namun, hal ini menjadi rancu dan perjanjian tersebut dihilangkan oleh Amerika saat beberapa hari setelah itu Kennedy tewas ditembak dan nasib tragis Soekarno yang dikudeta.
Baca juga :
Ini Alasan Kenapa Pasangan Harus Konseling Pranikah
Orang Kesepian Lebih Mudah Terserang Virus
The Other Woman, Wanita Korban Selingkuh Pun Bersatu
Forum : Mohon Doa Agar Anak Kami Dilahirkan dengan Selamat
Pilihan Popok Berdasarkan Budget dan Kegunaannya
The Amazing Spider-Man 2 : Pertarungan Terbesarnya Dimulai
Sumber : merdeka.com by lois ho/jawaban.com