Jika orang tua mau mengajar anak-anak mereka menurut Alkitab, percaya itu adalah Firman Tuhan, maka mereka harus pula mengetahui dan menerima apa yang diajarkan Alkitab tentang nature dan penciptaan manusia. Ini adalah suatu dasar yang perlu dan pemandu untuk apa yang harus harapkan dari seorang anak. Manusia modern katakan bahwa orang-orang pada dasarnya baik, dan permasalahan kita bersumber terutama dari lingkungan kita. Jika kita menyapu bersih lingkungan itu maka anak-anak akan jadi bagus. Isolasikan dan tempatkan anak-anak didalam suatu lingkungan sempurna dimana permasalahan nyaris menghilang lenyap.
Tak seorangpun menyangkal bahwa lingkungan akan mempengaruhi karakter seorang anak secara negatif atau secara positif. Tentu saja, itulah mengapa Alkitab menempatkan penekanan yang kuat seperti itu pada keluarga dan pemeliharaan anak-anak. Tetapi Alkitab mengajar kita bahwa inti atau permasalahan dalam perilaku penuh dosa didalam anak-anak dan jalan yang mereka hasilkan ada diluar lingkungan. Permasalahannya adalah dosa. Meskipun diciptakan dalam gambaran Tuhan dan tanpa dosa, Adam berdosa dan ras kita jatuh. Alkitab mengajar kita:
(1) Adam’s dosa diteruskan turun temurun.
Dalam Kejadian 5:1 kita diberitahu kalau Adam diciptakan serupa dengan Tuhan. Dengan suatu kepribadian ( kesadaran diri, akal, kemauan, dan emosi) manusia diciptakan segambar dengan Allah. Akan tetapi didalam ayat 3 kita lihat bahwa Adam mempunyai seorang putra yang serupa dengannya, menurut gambarannya. Dalam kaitan dengan kejatuhan ini tidak hanya termasuk phisik, mental, dan faktor emosional turunan, tetapi juga suatu nature penuh dosa atau bengkok kearah kejahatan, suatu natur yang didefinisikan Alkitab sebagai kejahatan yang tidak bisa disembuhkan, menipu, dan apa yang hanya dapat diketahui Allah ( cf. J. 17:9; Rom. 5:12; 7:17-18). Jika kita adalah untuk sungguh-sungguh mengenal diri kita dan anak-anak kita/kami, kita harus mengetahui apa yang dinyatakan Tuhan tentang hati manusia menurut FirmanNya.
Jeremiah 17:9 berkata, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?” Walau nature berdosa ( di sini disebut hati) dapat dikendalikan oleh anugrah keselamatan Tuhan dan persucian didalam Kristus, itu tidak bisa dibasmi, dipindahkan, diubah atau diselamatkan. Jika, seperti kata Jeremiah dalam ayat 5-8, jalan berkat dan kutuk menjadi sangat jelas dan berbeda, mengapa seseorang memilih jalan berdosa? Jawaban sederhana. Sebab akar yang menyebabkan manusia memilih jalan dosa dan terkutuk ada dalam hati manusia—nature berdosanya. Tetapi darimana kondisi penuh dosa ini datang ?
>>>>