Gubernur Provinsi Badakhshan Shah Wali Adib menyampaikan sedikitnya 2500 orang tewas dalam bencana tanah longsor di desa Argo, Afghanistan pada Jumat (2/5) pukul 11.00 siang waktu setempat.
“Kami memperkirakan bahwa sekitar 2500 orang hilang. Dikhawatirkan sebagian besar orang yang hilang meninggal, karena ada sekitar 20 meter puing-puing tertimbun di desa tersebut,” ucap Shah, seperti dirilis harian Xinhua, Sabtu (3/5).
Operasi penyelamatan tetap dilakukan oleh polisi dan warga desa setempat. “Rakyat di distrik sekitar Badakhshan dan Takhar bergegas menuju lokasi bencana untuk membantu penyelamatan,” kata Kolonel Abdul Qadeer Sayad, deputi kepala polisi Badakhshan.
Ia mengaku kekurangan alat untuk melakukan operasi penggalian. Akibat wilayah yang terpencil dan sulit ditempuh, tidak memungkinkan menggunakan fasilitas penggalian dengan mesin modern.
Hingga Sabtu (3/5) sore, telah ditemukan sekitar 350 korban dalam kondisi tak bernyawa. Sementara 100 korban luka-luka tengah dirawat di rumah sakit. Longsor diperkirakan terjadi akibat hujan lebat yang terjadi di kawasan puncak pegunungan Badakhshan sepekan terakhir. Ratusan rumah warga hancur akibat hantaman tanah longsor.
Saat ini, pemerintah Afghanistan tengah membutuhkan bantuan dari pihak lain guna mendukung pencarian korban yang tertimbun longsor. Jumlah korban tewas mencapai ribuan orang ini menjadi bencana besar bagi negara ini. Mari dukung dalam doa agar longsor tak lagi terjadi dan pencarian dapat berlanjut.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Solusi Life Offair Berkati Jemaat GBI Season's City
Sendy Soedjak: Orang Diubahkan Karena Kesaksian
Ahok: Buruh Boleh Demo Asal Jangan Merusak
Demo Buruh Tolak Ditunggangi Partai Politik
Gerindra dan PDI-P Ikut Ramaikan May Day
Kesaksian Istri Seorang Debt Collector
Sumber : Tempo.co/jawaban.com/ls