Kata “ melatih” adalah kata Ibrani chanak yang, menurut pemakaiannya dalam zaman lampau, mempunyai empat gagasan penting yang mengandung pelajaran pemahaman dan gambaran kandang pelatihan Tuhan. Jelas, konteksnya harus menentukan bagaimana chanak digunakan dalam konteks apapun, tetapi berbagai penggunaan menyediakan beberapa usul dan ilustrasi dari apa yang dilibatkan dalam pelatihan.
Pertama, chanak bisa berarti “ untuk mempunyai dedikasi.” Itu telah digunakan empat lain dalam PL dan pada setiap kasus yang gagasan utamanya adalah untuk melantik/memulai sesuatu yang melibatkan pengorbanan ( Deut. 20:5 [ dua kali], 1 Raj 8:63; dan 2 Chron. 7:5). Akan lebih banyak dibahas dalam dedikasi orangtua untuk membesarkan anak dalam pemeliharaan dan peringatan Tuhan.
Kedua, gagasan lain didalam chanak adalah “ untuk mencekik, membatasi, atau disiplin.” Dalam kata Arab, seorang bahasa saudara, kata ini digunakan untuk suatu tali dalam mulut kuda, seperti kekang untuk membuat binatang itu tunduk dan bisa dikendalikan. Ini jelas menggambarkan bagaimana pelatihan meliputi penggunaan disiplin, aplikasi dari kendali eksternal, dalam rangka membawa seorang anak di bawah kendali, yang akhirnya dibawah kendali Tuhan.
Ketiga, gagasan lain dalam chanak adalah “ instruksi.” Bagaimana itu mendapat arti ini? Dalam maksud/arti yang paling pokoknya bermaksud/arti “ untuk memulai, start,” atau “ memperkenalkan seseorang kepada sesuatu atau keseseorang.”8 Dari situ datang gagasan “ untuk melatih” sebab dalam instruksi, kita sedang memperkenalkan anak-anak kita kepada Tuhan dan kepada FirmanNya dan mulai meletakan mereka didalam jalan Tuhan.
Keempat, gagasan yang lain didalam chanak adalah untuk “ memulai, menciptakan suatu selera.” Sumber ini dari luar PL, hanya sedikitnya melalui ilustrasi itu mempunyai aplikasi kepada proses pelatihan.4 Kata itu benar-benar bermaksud/arti, “ langit-langit mulut, atap mulut.” yang dihubungkan dengan gagasan dasar inisiasi yang merupakan penggunaan kemudiannya dalam kata Arab untuk tindakan suatu bidan yang akan menggosok langit-langit mulut bayi dengan zaitun atau minyak dari biji yang dihancurkan dalam rangka memberi suatu rasa, untuk menciptakan suatu selera dan menyebabkan bayi menyusui. Pasti, salah satu dari ramuan yang perlu dalam pelatihan anak-anak adalah memberi anak-anak suatu rasa keberadaan Tuhan melalui teladan atau contoh orangtua. Kita tidak bisa harapkan anak-anak untuk nyata dengan Tuhan jika kita adalah orang yang palsu. Mereka meniru berdasar pada sikap dan pola kita apakah kita suka atau tidak. Siapa kita adalah hal penting, bahkan menentukan mereka akan menjadi seperti apa.
Sumber : google