 
				
								
							 
									 
					Adalah cukup sulit untuk orang dewasa untuk mengerti tentang kesulitan dalam kehidupan - penyakit, perceraian dan kematian. Namun cobalah menjelaskan hal itu pada anak-anak. Itu mungkin menjadi tantangan yang jauh lebih besar bagi orang tua.
Apa  yang anda katakan pada anak kecil yang kuatir tentang mengapa angin  badai bisa membunuh begitu banyak orang dan membuat banyak orang  kehilangan rumah? Bagaimana anda menjelaskan tentang penderitan  berjuta-juta anak-anak di Afrika yang menjadi yatim piatu akibat  serangan wabah AIDS? Apa cara terbaik untuk menenangkan seorang anak  yang terperangkap dalam desing peluru peperangan?. 
Bruce Bickel dan Stan Jantz, penulis buku yang baru dirilis God In the Hard Stuff (Barbour Publising) mengetahui betapa sulitnya bicara pada anak-anak tentang  masalah-masalah sulit yang ada dalam kehidupan. Dan mereka berpikir  mereka harus punya sejumlah saran praktis yang bisa menolong. 
Bickel mengatakan : "Anak-anak  menginginkan jawaban penuh kejujuran yang dapat menolong membuat masuk  akal tentang penderitaan di dunia. Hal terburuk yang kita sebagai orang  dewasa lakukan ialah menghindari pembicaraan itu, berharap anak-anak  mengalihkan pembicaraan pada pokok lainnya". 
Jantz menambahkan : "Hampir  semua orang dewasa dapat bergulat dengan isu yang sukar sepanjang waktu  dan dapat memelihara kehidupan secara normal. Namun anak-anak  kemungkinan tidak dapat bergerak hingga pertanyaan merea terjawab". 
Bickel  dan Jantz datang dengan sejumlah ceklist dimana orang tua (dan siapapun  yang bekerja dengan anak kecil) dapat memakainya ketika berbicara  dengan anak-anak tentang masalah yang sulit dalam kehidupan dan tentang  penderitaan yang bisa diakibatkannya. Apakah topiknya tentang bencana  alam yang baru terjadi atau kematian hewan peliharaan keluarga, prinsip  ini akan menolong memberi kerangka pada pembicaraan. 
1. Pastikan anda memiliki pemahaman spiritual yang benar tentang penderitaan
Sebelum  anda dapat merespon pada pertanyaan anak-anak tentang penderitaan, anda  perlu mengerti bagaimana penderitaan pantas bagi dunia, yang lebih  penting, bagaimana penderitaan bisa selaras dengan rencana Tuhan bagi  dunia. Jika seorang anak sudah diajar bahwa Tuhan mengasihi mereka,  anak-anak mungkin ingin tahu mengapa Tuhan yang Pengasih itu membiarkan  hal buruk terjadi di dunia ini. 
2. Tentukan tingkatan ketertarikan anak
Sebelum  anda mulai menawarkan penjelasan dan pemahaman terhadap isu tersebut,  pastikan anda mengetahui tingkatan ketertarikan anak. Seorang anak yang  lebih muda yang menginginkan jawaban sederhana mungkin akan pusing jika  anda mencoba mengatakan penjelasan yang terlalu rumit. 
3. Titik beratkan Kedaulatan Tuhan (namun jangan pakai kata-kata "Kedaulatan")
Jika  seorang anak ditanyai pertanyaan tentang penderitaan, jangan terlalu  cepat untuk memperkenalkan konsep kedaulatan Tuhan. Seorang anak bisa  mengalami kesulitan oleh masalah di dunia ketika kelihatannya Tuhan  tidak peduli kebutuhan untuk memberi jaminan bahwa Dia masih memegang  kendali. Hanya karena Tuhan mengijinkan hal-hal itu terjadi, bukan  berarti Dia tidak mampu atau tidak bersedia untuk menolong kita. 
4. Bawalah cara pandang kekekalan dalam percakapan
Adalah  penting untuk berbicara pada anak-anak tentang Surga, bukan seperti  menceritakan kisah peri dalam dongeng, namun sebagai rumah abadi yang  Tuhan telah siapkan bagi mereka. Jika seorang anak mengerti bahwa ada  lebih banyak yang harus dihidupi disbanding kesulitaan saat ini, dia  akan lebih baik dalam memperlengkapi dirinya untuk menangani masalah 
5. Menjalani penderitaan anda melalui cara pandang yang pantas
Anak  memiliki kemampuan untuk mengerti dan tanggap yang luar biasa. Jika  mereka merasa bahwa anda tidak meletakkan pergumulan anda pada sudut  pandang yang bersifat kekekalan, mereka akan kurang mendengarkan apa  yang anda katakan. Apakah anda telah mempercayakan beban dan pencobaan  yang anda alami pada Tuhan? Apakah anda percaya pada Tuhan untuk hasil  akhirnya?. Iman anda pada kedaulatan Tuhan yang mencintai anda akan  memberi ketenangan pada anak-anak anda.
Ini bukanlah isu yang  mudah ditangani - tidak untuk orang dewasa, apalagi untuk anak-anak.  Namun mereka perlu dijelaskan, karena penderitaan adalah bagian dari  dunia ini. Penulis buku ini mengatakan : "Penderitaan dalam segala  hal adalah sulit, namun itu bukanlah sesuatu yang harus membuat anda  malu. Pada kenyataannya, mereka yang menderita akan mendapatkan cara  pandang terhadap kehidupan dan memberi penghargaan dan pujian pada Tuhan  yang tidak dimiliki orang lainnya".