Katakan dan Buktikan  Cinta
Sumber: google

Parenting Superbook / 24 April 2014

Kalangan Sendiri

Katakan dan Buktikan Cinta

Zakarias Feoh Official Writer
1737

Apakah cukup saudara berkata tentang cinta atau kasih sayang kepada orang yang saudara cintai atau sayangi ?  Mencintai atau menyayangi tidak cukup hanya diucapkan saja, pada umumnya orang akan merasa nyaman untuk dicintai apabila ungkapan kata cinta disertai dengan tindakan atau bukti.  Bagaimana saudara membuktikan cinta dan kasih sayang saudara kepada orang yang saudara cintai ?  Banyak orang tua seringkali berkata mencintai dan mengasihi anak-anaknya.  Ada orang tua yang seringkali mengungkapkan kata-kata bahwa ia mengasihi anak-anaknya tetapi  kurang dalam pembuktian melalui perbuatan.  Ada orang tua yang banyak melakukan pembuktian  kasih sayang kepada anak-anaknya, tetapi kurang dalam hal kata-kata.  Pada umumnya ini dilakukan oleh semua orang tua.  Idealnya antara perkataan dan perbuatan haruslah menjadi seimbang, sehingga anak-anak tidak pincang menerima kasih sayang dari orang tuannya.  Pertanyaannya, mengapa banyak anak-anak merasa tidak dicintai  oleh orang tuanya ?  

Apakah orang tua tidak tahu cara mengasihi atau mencintai anak-anaknya ?  atau kasih sayang yang diberikan oleh orang tua tidak sesuai dengan gambaran atau yg diharapkan oleh anak-anaknya ?   Ada beberapa dampak buat anak yang merasa tidak dikasihi :

Pertama, Anak membenci dan menolak dirinya. Mereka menyesalkan kelahiran diri mereka di dunia ini, mereka terjatuh dalam lembah depresi. Akibatnya, mereka berusaha menghancurkan diri secara perlahan-lahan ataupun secara cepat.

Kedua, Mereka lebih mengasihani diri. Mereka terus merasa dirinya adalah orang yang paling malang di dunia. Banyak potensi menjadi tersia-sia, karena mereka tidak merasa bahwa mereka adalah orang yang istimewa dan memiliki pelbagai karunia dari Allah.

Ketiga, Membenci dan menolak orang lain.  Di antara mereka, ada yang merasa orang lain sama tidak berharganya dengan mereka, sehingga mereka membenci orang lain. Bagi orangtua, mereka mungkin menjadi anak-anak yang suka melawan orangtuanya.

Keempat, Bergantung pada orang lain.  Mereka menjadi orang yang suka mencari perhatian, dan selalu memanfaatkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosi mereka sendiri.

Kelima, Takut pada dunia luar. Apabila orangtua dan guru gagal menyatakan kasih, anak mungkin merasa dunia ini kejam. Mereka hidup dalam ketakutan dan kesepian.

Keenam, Tidak mampu mengasihi orang lain.  Alangkah sedihnya bila mereka tidak mengasihi kita sebagai orangtuanya.  Alangkah bermasalahnya mereka bila mereka tidak mampu menyatakan kasih dalam hidup bermasyarakat, meniti karier, atau membentuk rumah tangga kelak.

Ada  beberapa cara  manyatakan cinta atau kasihsayang kepada anak-anak.    

  • Melalui kata-kata.  Katakan  bahwa anda mencintai dan menyayanginya
  • Melalui sentuhan fisik.  Pelukan, ciuman ataupun rangkulan.
  • Memberikan perhatian. Selalu menanyakan keadaannya, menawarkan poertolongan ataupun melakukan kegiatan bersamanya. Tidak menghakiminya, tetapi membangun kepercayaan dirinya.
  • Melalui perbuatan yang merupakan teladan.  Lakukanlah tindakan-tindakan yang terpuji yang konsisten.  Hal ini tentu di mulai dari cara seorang ayah memperlakukan istrinya, dan semua keluarganya.  

Alkitab menyatakan, bahwa kasih selalu identik dengan pengorbanan.  Inisiator kasih selalu datangnya dari Allah sendiri.  Prinsipnya  inisiator kasih selalu datang dari otoritas yang tertinggi.  Jadi orang tualah yang harus berusaha dan mengoptimalkan kasih sayang bagi anak-anaknya.  Tidak cukup melalui kata-kata tetapi harus melalui kata-kata dan tindakan.   ”Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi”.  (I Yohanes 4:10-11)

Pertanyaannya, apakah saudara sudah mengasihi anak-anak anda dengan tepat?  Yaitu, mengasihi mereka melalui kata-kata dan perbuatan.

 

Sumber : sabda org, berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami