Kapan Hadiah Diberikan ?

Parenting Superbook / 21 April 2014

Kalangan Sendiri

Kapan Hadiah Diberikan ?

Zakarias Feoh Official Writer
2273

Siapapun kita baik orang tua maupun anak kecil pasti akan senang jika diberikan hadiah.  Yang perlu diperhatikan pada saat pemberian hadiah adalah waktunya.  Ini akan memberikan pesan dan kesan khusus bagi si peneriman hadiah, jika waktunya tidak cocok atau tidak pas maka kemungkinan hadiah tersebut tidak  menjadi istimewa bagi si penerima.

Khusus buat anak harus hati-hati didalam memberi hadiah, agar tidak menimbulkan kesan manja.  Hadiah harus disesuaikan dengan prestasi atau ulang tahun.  Bisa juga kalau orang tua berpergian, namun usahakan agar jauh dari sikap manipulatif dari orang tua.  Perlu diperhatikan bahwa seringkali  anak tidak puas menerima hadiah yang orang tua berikan.  Ada beberapa alasan anak melakukan hal tersebut.

Pertama, Yang sering terjadi adalah keinginan atau harapan anak akan hadiah yang diperolehnya lebih tinggi daripada yang mampu diberikan orang tuanya. Kedua, Sering kali orang tua terlalu cepat memberikan hadiah yang belum saatnya diberikan kepada anak. Ketiga, Ketidakharmonisan dalam keluarga membuat anak senantiasa kurang puas akan situasi di sekitarnya.

Yang dapat kita lakukan untuk mencegah ketidakpuasan anak

1. Orang tua perlu mendidik anak agar mereka tidak menggerutu atas hidup yang telah Tuhan karuniakan.  Bila anak belajar puas atas apa yang Tuhan telah karuniakan, mereka akan lebih mudah terpuaskan oleh keterbatasan orang tua memberi hadiah.

2.  Orang tua harus berusaha untuk memberi, hadiah yang menarik dan membawa manfaat.

3.  Berikan hadiah itu dengan sukacita.  Sering kali yang lebih dibutuhkan oleh anak adalah perasaan sukacita dan kebersamaan itu, dan itu lebih penting artinya daripada hadiah itu sendiri. 

Fungsi hadiah dalam kaitannya dengan mendidik anak.  Bila hadiah diberikan dalam suasana hubungan orang tua-anak yang baik dan akrab tanpa tendensi manipulatif, hadiah akan memperlihatkan bagaimana perhatian orang tua secara khusus kepada anak dan bahwa anak itu berharga di mata orang tuanya.

Pemberian hadiah justru menyebabkan anak berperilaku buruk:

1.  Ketika efek dari hadiah itu merusak perkembangan anak, misalnya dengan memberikan senapan angin kepada anak di bawah usia remaja dan sebagainya.

2.  Bila hadiah terlalu sering diberikan dan terlalu mudah bagi anak memperoleh hadiah, karena dalam keadaan demikian, hadiah tidak lagi berguna dan cenderung disia-siakan.

3. Bila orang tua memberi hadiah tanpa hati, maksudnya untuk menggantikan kehadiran dan perhatian orang tua kepada mereka, maka anak akan merasa kecewa dan memandang dengan rasa pahit hadiah yang diberikan orang tuanya.

Hadiah itu tidak perlu yang mahal, asal dikemas dan dirancang dengan hati-hati. Juga gunakan aktivitas sebagai  salah satu bentuk hadiah bagi anak. Dalam hal ini misalnya berekreasi bersama ke pantai atau gunung atau jalan-jalan, dan sebagainya.  Alkitab menyatakan,.......dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.  Filipi 4:13-14.   Ini memberi prinsip bahwa idealnya hadiah harus didasari atas prestasi.

 

 

Sumber : sabda org, berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami