Kunci suatu hubungan yang langgeng adalah Harus ada VISI untuk melangkah ke sebuah pernikahan. Carilah orang / pasangan yang memiliki visi dan tujuan, karena pernikahan bisa menjadi surga atau neraka dunia bagi yang menjalaninya.
Pernikahan yang bahagia tidak bisa terjadi begitu saja. Perlu usaha untuk menciptakannya.
Ada beberapa kebenaran tentang suatu hubungan / pernikahan :
1. Tuhan TIDAK MEMILIHKAN pasangan untuk kita.
Amsal 18:22 – Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.
Kitalah yang bertanggung jawab untuk “mendapat” pasangan. Tuhan tidak memilihkan pasangan untuk kita. Tuhan bisa mengirimkan orang-orang yang tepat disekitar kita, tetapi pilihan tetap ada pada kita.
2. Pasangan kita tidak bisa memuaskan kita sepenuhnya.
Hanya Tuhan yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan kehidupan kita.
3. Pernikahan yang baik perlu dikembangkan dan dipelihara di dunia.
Perlu usaha untuk menjalin hubungan yang bahagia. Efesus 5:30-33
Pernikahan itu sama halnya dengan hubungan antara Kristus dan gereja-Nya.
Pernikahan yang bahagia menunjukkan:
- Kasih Tuhan
- Intimasi gereja dengan Tuhan
Kunci untuk membangun Pernikahan yang kuat: ( 3C )
1. Communication ( Komunikasi )
Komunikasi adalah dasar kehidupan. Komunikasi adalah suatu proses berbagi melalui informasi.
Komunikasi itu diperlukan dengan cara mendengarkan dengan hati, perlu suatu cara yang tepat dalam berkomunikasi.
Tidak adanya komunikasi yang baik dapat merusak suatu hubungan dan menimbulkan pertengkaran. Setiap pasangan perlu mendengarkan dengan perasaan.
Ada perbedaan antara pria dan wanita. Pria dalam berkomunikasi cenderung untuk memecahkan masalah ( to the point ), tetapi wanita cenderung hanya ingin didengarkan.
2. Consideration ( Perhatian )
Filipi 2:3-4 ...janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Kita harus care / perhatian dengan kepentingan pasangan kita. Saat kita belajar untuk mengasihi dan memperhatikan orang lain, maka kita akan tumbuh menjadi lebih dewasa secara rohani. Luangkan waktu untuk memberi perhatian pada pasangan kita. Saat bersama dengan pasangan, jangan disibukkan dengan gadget atau hal lain yang mengganggu suasana.
3. Commitment. ( Komitmen )
Hubungan yang baik selalu didasarkan pada komitmen. Butuh sebuah komitmen untuk mempertahankan cinta. Penampilan luar / fisik pasangan kita bisa berubah, tetapi dengan komitmen maka akan ada hubungan yang kuat. Saat ada komitmen maka ada tujuan, ada investasi dan keamanan jangka panjang. Dalam pernikahan yang baik / sehat, kita bebas untuk menjadi diri kita sendiri – apa adanya, tidak ada kepura-puraan.
Bagaimana membuat komitmen tetap kuat? ( 3R )
Wahyu 2:5
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
1. Remember/Ingat
Ingat kenapa kita mengambil komitmen itu.
2. Repentance/bertobat
Ubah cara berpikir kita. Pikiran kita harus sesuai dengan apa yang Firman Tuhan katakan.
3. Re-do/Lakukan Lagi
Lakukan apa yang pernah kita lakukan, saat cinta mula-mula.
Jadikan Yesus sebagai pusat dalam hubungan kita.