Hari itu adalah minggu dimana perayaan Paskah berlangsung. Ratusan ribu perantau Yahudi mendatangi Bait Allah untuk memperingati bebasnya mereka dari perbudakan di Mesir ([kitab]kelua12:1-28[/kitab]). Hari Minggu sebelum Paskah, Yesus membiarkan orang-orang menghormati Dia sebagai Raja ketika Dia memasuki Yerusalem—suatu tindakan yang Dia tidak perbolehkan mereka lakukan lebih awal ([kitab]yohan12:12-16[/kitab]).
Selama lebih dari 3 tahun terakhir, Yesus dengan sengaja menghindar dari hadapan publik ([kitab]yohan6:15[/kitab]; [kitab]yohan7:10[/kitab]; [kitab]yohan11:54[/kitab]). Tapi sekarang, hanya 5 hari sebelum kematian-Nya, Yesus sengaja menarik perhatian. Itu merupakan satu-satunya momen dimana Dia memperbolehkan masyarakat umum menggelar pertunjukkan mewakili diri-Nya. Ada 2 alasan mengapa Dia melakukan hal tersebut:
1) Yohanes mengatakan, Yesus melakukan hal itu guna menggenapi nubuat 500 tahun lalu yakni Raja pilihan Allah akan memasuki Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai beban yang muda ([kitab]zakar9:9[/kitab]). Cara seperti ini tidak lazim dilakukan oleh seorang raja agung yang memasuki sebuah kota. Yesus tidak mengendarai seekor kuda perang. Dia datang dengan damai dan untuk membawa damai, menunjukkan kelemahlembutan dan kerendahan hati, dan menciptakan perdamaian antara Allah dan kita ([kitab]zakar9:10[/kitab]; [kitab]kisah10:36[/kitab]; [kitab]kolos1:20-21[/kitab]).
2) Yesus juga melakukan hal tersebut untuk mempercepat langkah penguasa-penguasa Yahudi dalam bertindak. Para pemimpin agama telah memutuskan bahwa Yesus harus mati ([kitab]yohan11:47-53[/kitab]). Karena takut kalau keributan akan terjadi di tengah rakyat, mereka pun memutuskan untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan membunuh Dia, tetapi jangan pada waktu perayaan ([kitab]matiu26:3-5[/kitab]). Namun demikian, Allah telah mentakdirkan Anak-Nya dibunuh pada hari raya Paskah ([kitab]matiu26:2[/kitab]).
Dengan menggulingkan rencana manusia dan menyusun setiap kejadian sesuai dengan keputusan dan waktu-Nya ([kitab]lukas22:22[/kitab]), Allah memastikan agar Yesus mati di waktu yang sama ketika korban dipersembahkan ([kitab]kelua29:38-45[/kitab]; [kitab]marku15:34-42[/kitab]).
Mazmur 33:10-11
TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
Sumber: K. T Sim, RBC Ministries
Sumber : K. T. Sim/RBC Ministries