Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Tugu, Cilincing, Jakarta Utara, akan menggelar ibadah Perayaan Jumat Agung dan Paskah secara sederhana. Juru bicara pengurus gereja, Pendeta Wailan D. Gerung, menyatakan pihaknya melakukan ini karena mereka ingin berfokus kepada kebaktian saja.
"Tahun ini kita fokus ibadah saja dan tidak ada pernak-pernik atau aksesoris yang menghiasi gereja," ujar Wailan di Jakarta, Rabu (16/4).
Lebih lanjut dijelaskan Wailan, tidak adanya hiasan di gereja juga dikarenakan Jumat Agung dan Paskah merupakan kegiatan umat Kristen untuk mengenang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Berbeda dengan Natal yang merupakan perayaan hari kelahiran Yesus Kristus.
"Maka dari itu saat Paskah ini kami lebih banyak merenung dan berdoa," sambungnya.
Wailan mengatakan bahwa GPIB Tugu bakal menggelar tiga kali ibadah dalam rangka memperingati Jumat Agung dan Paskah 2014 yakni ibadah Kamis Putih yang diadakan Kamis besok (17/4/2014), lalu ibadah Jumat Agung yang diadakan lusanya (Jumat, 18/4/2014), dan terakhir ibadah Paskah yang dihelat pada Minggu (20/4/2014).
Mau dibuat secara sederhana atau tidak, yang terpenting adalah umat menangkap esensi dari mengapa perlu memperingati Jumat Agung dan merayakan Paskah. Sebab jika ini tidak dipahami dengan baik maka sia-sialah usaha para panitia, pengurus, dan bahkan pemimpin gereja untuk mempersiapkan ibadah Jumat Agung dan Paskah.
Baca juga :
Son of God, Film Suguhan Paskah Terbaru 2014
Kopi Darat Forum JC 3 Mei 2014
Pola Asuh yang Tepat Untuk Anak Hiperaktif
Sumber : merdeka.com / budhianto marpaung