Angelina Jolie Perangi Kekerasan Seksual
Sumber: Theguardian.com

Nasional / 1 April 2014

Kalangan Sendiri

Angelina Jolie Perangi Kekerasan Seksual

Lori Official Writer
4391

Angelina Jolie yang dipercayakan sebagai salah satu pembawa acara di Global Summit on Sexual Violence (pertemuan puncak sedunia terkait kekerasan seksual, red)  di London pada 10-13 Juni 2014 nanti, berharap pertemuan ini menghasilkan perubahan bagi pemecahan kasus kekerasan seksual guna mencapai perdamaian global dan mengakhiri kejahatan perang yang berdampak pada kekerasan seksual di masa mendatang.

Menjelang pertemuan empat hari ini, Jolie dan  Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague dikabarkan telah melakukan kunjungan ke Bosnia pekan lalu. Di sana, keduanya menggelar kampanye penolakan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Keduanya bahkan berbincang dengan para korban kekerasan seksual saat perang Bosnia pada tahun 1995. Lalu Jolie dan Hague turut menghadiri konferensi anti kekerasan seksual di ibu kota Sarajevo.

“Ketika upaya dilakukan secara massal, maka banyak hal yang akan berubah. Itu sebabnya tak cukup hanya melakukan satu upaya. Kami bekerja sama dengan semua orang yang telah aktif memerangi isu ini selama bertahun-tahun, dengan setiap LSM dan pemerintah, untuk membantu orang-orang (korban) di semua lini,” kata Jolie, seperti dilansir Theguardian.com, Senin (31/3).

Seperti data yang dihimpun, sebanyak 20 ribu perempuan dan anak menjadi korban pemerkosaan di Bosnia. Sementara kasus pemerkosaan yang tak kalah tinggi terjadi di Republik Demokratik Kongo, yang mencapai sekitar 200 ribu orang.

Untuk diketahui, keterlibatan Jolie dalam memerangi kekerasan seksual dimulai sejak diluncurkannya film hasil garapannya yang berjudul ‘In The Land of Blood and Honey’ pada tahun 2012 silam. Film ini menampilkan kamp-kamp pemerkosaan saat perang Bosnia terjadi. Kasus ini pula yang diangkat dalam pembahasan di Global Summit on Sexual Violence bersama 141 negara demi mencapai solusi penanganan kasus kekerasan seksual di berbagai negara. “Ada banyak niat baik, ada banyak pemahaman yang baik dan benar, namun tidak saling berhubungan. Namun jika kita saling mengisi, maka mungkin akan menghasilkan perubahan,” imbuh Jolie.


Baca Juga Artikel Lainnya:

Presiden Uganda Sambut Baik Undangan Syukuran UU Anti-Homoseksual

Rayakan Nyepi, Umat Hindu Harapkan Indonesia Lahirkan Pemimpin Ksatria

Sindiran-sindiran Kontroversial Prabowo Rugikan Diri Sendiri

Inggris Legalkan Pernikahan Pasangan Sejenis

Sumber : Theguardian.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami