1 Samuel 16:7
"Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Di sini Tuhan mengatakan bahwa kebesaran seseorang itu ditentukan oleh karakter, bukan prestasi. Daud memiliki sederet panjang daftar pencapaian, tetapi dalam Kisah Para Rasul 13:22, Tuhan tidak menyinggung pencapaian-pencapaian Daud! Waktu Tuhan mengatakan Daud adalah orang yang berkenan di hati-Nya, apa yang Tuhan lihat? Bagaimana Tuhan mengukur hati Daud? Daud memberikan respon yang benar terhadap 4 ujian hati :
1. SALAH.
Daud memiliki hati yang mudah bertobat. Waktu Daud ditegur akan dosa-dosanya, setelah dia berselingkuh dan melakukan pembunuhan, Daud tidak menyembunyikannya. Walaupun Daud adalah seorang raja, dia tidak mengingkarinya atau mencari-cari alasan.
(Mazmur 51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
2. STRESS.
Daud memiliki hati yang percaya. (Mazmur 118:5-6) Dalam kesesakan (distress) aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan. TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
3. MELAYANI
Waktu Daud diminta melayani, Daud memiliki hati hamba.
(Mazmur 119:10) Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu
4. SUKSES
Respon Daud waktu mengalami sukses adalah kerendahan hati, karena dia menyadari :
(Mazmur 75:6-8) Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang leher!" Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain
Daud tahu dari pengalaman pribadinya bahwa promosi itu datangnya dari Tuhan!
Segala sesuatu diawali dengan suatu commitment. Buatlah komitmen kepada Tuhan dengan berkata, “Tuhan aku memang belum sempurna, tetapi aku mau menjadi orang yang berkenan di hati-Mu.” Ini adalah langkah pertama menuju kebesaran.