Tugas dan Panggilan Gereja untuk Pendidikan belajar dan mengajar
Pengajaran muncul dari kerygma untuk mengasuh mereka yang masih kecil di dalam iman. Sejauh anak-anak memperoleh pendidikan budaya mereka dalam suatu kerangka sekuler, maka perlu ditolong untuk memahami iman Kristen. Asuhan kepada anak-anak mencakup pengungkapan implikasi-implikasi Injil, dimana tercermin cerita-cerita yang dipakai dan dalam pemilihan ayat-ayat Alkitab yang akan ditekankan. Pendidikan Kristen perlu memandang gereja sebagai pusat lingkungan asuhan Kristen sehingga muncullah dengan jelas suatu tanggung jawab untuk memberikan si anak suatu rasa aman yang dasariah yang menjadikannya bagian dari suatu persekutuan yang penuh dengan pengertian.
Ada empat hal yang sangat mendasar tentang pendidikan dan penginjilan anak, antara lain:
a. a. Pentingnya pelayanan bagi anak. Umat Allah diperintahkan untuk mendidik anak-anak mereka, agar sungguh-sungguh mengenal dan hormat serta taat kepada-Nya. ”Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ul. 6:4-6). Ini adalah syahadat untuk mengajari anak yang harus diterjemahkan ke dalam hidup praktis sehari-hari.
b. b. Gereja mempunyai waktu bagi anak-anak bukan cenderung kurang memberi upaya bagi pembinaan iman anak-anak.
c. c. Pendidikan anak Sekolah Minggu berarti gereja membawa anak didik ”mengenal Allah sebagai Pencipta dan pemerintah seluruh alam semesta ini, dan Yesus Kristus sebagai Penebus, Pemimpin dan Penolong mereka”.
d. d. Anak adalah seorang pribadi yang unik. Artinya, anak memiliki potensi untuk mengerti, memahami, namun perkara itu sesuai dengan tingkat perkembangannya. Anak membutuhkan penjelasan berita Injil yang sesuai dengan tingkat pengertiannya, sejajar dengan kemampuan bahasa yang dimilikinya.
e. e. Orangtua harus integratif. Bagi anak, orangtua merupakan sumber informasi yang terpercaya sehingga orangtua harus berusaha menanamkan berita Injil kepada anaknya sedini mungkin.
Dalam pendidikan anak Sekolah Minggu, gereja harus menyediakan sarana yang tepat bagi warganya guna mengetahui hakikat kehidupan. Kegiatan PAK merupakan kegiatan yang bertujuan melibatkan warga gereja ke dalam memori bersama, komitmen bersama terhadap visi tentang pengharapan semua, serta kepada suatu gaya hidup yang memadai terhadap visi dan pengharapan tersebut. Di banyak gereja terdapat kecenderungan untuk mengasingkan anak-anak dari gereja pada kebaktian-kebaktian utama dengan alasan bahwa anak-anak tidak mampu memahami kebaktian tersebut. Batasan ini menjadi penghalang bagi perkembangan spiritualitas anak.
Cara kita membangun gedung-gedung gereja jelas sekali menyatakan sikap kita terhadap anak-anak jemaat. Akan tetapi, biasanya kita tidak memikirkan kepentingan anak-anak ketika merancang bentuk gedung itu, karena tidak ada diselenggarakan tempat istimewa bagi kebaktian anak-anak dan PAK. Dengan demikian bentuk gedung itu sendiri sudah membuktikan bahwa pengertian kita tentang fungsi gereja masih kurang sempurna. Padahal perlu diketahui bahwa jemaat terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Tanggung jawab gereja dalam pengajaran anak-anak Sekolah Minggu tidak hanya bersifat rohaniah saja supaya anak-anak merasa bahwa mereka juga menempati peranan yang sangat penting di dalam gereja itu sendiri. Pada akhirnya anak-anak Sekolah Minggu insaf akan nilai dan kedudukannya sendiri di dalam lingkungan seluruh sidang Tuhan itu.
Sumber : google