No Matter What, Sebuah Komitmen Pada Pasangan
Sumber: themoth.org

Marriage / 25 March 2014

Kalangan Sendiri

No Matter What, Sebuah Komitmen Pada Pasangan

Puji Astuti Official Writer
6569

Saling mendukung saat kondisi baik-baik saja, atau bahkan dalam keadaan sehat, sukses dan bahagia mungkin akan menjadi hal yang mudah. Namun bagaimana saat pasangan kita mengalami masa-masa sulit, atau bahkan sakit? Tentunya hal itu menjadi sebuah pergumulan tersendiri. Inilah yang dialami oleh Mark Lukach, seorang penulis freelance yang istrinya mengalami penyakit mental bipolar disorder.

Mark menceritakan bagaimana istrinya Giulia suatu hari menyatakan keinginannya untuk bunuh diri di jembatan Golden Gate, San Fransisco dalam acara TEDxMonterey Talk. Saat istrinya mulai menunjukkan gejala aneh, dia tidak lagi bekerja, tidak mau makan, tidak bisa tidur, dan satu-satunya ketertarikannya adalah bunuh diri.  Mark tahu ada yang tidak beres dengan istrinya dan membawanya ke rumah sakit.  Baginya sangat sulit melihat orang yang dicintainya dalam kondisi seperti itu.

Butuh waktu sembilan bulan untuk Giulia akhirnya bisa sehat kembali. Mereka bisa menikmati kehidupan kembali. Namun apa yang terjadi saat Giulia kembali mengalami hal yang sama, bahkan kali ini Mark dan Giulia baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki.

"Saya pikir, saya sudah biasa dengan hal ini, saya tahu apa yang harus saya lakukan, saya baik-baik saja," ungkap Mark. "Tapi bedanya saya punya anak berumur enam bulan di rumah. Jadi saya memiliki istri yang berada di rumah sakit, dan bayi laki-laki yang saya cintai dan harus lindungi, hal ini sepuluh kali lebih berat dari sebelumnya."

Banyak orang yang berkata kepada Mark ketika berbincang tentang pasangan yang mengalami penyakit mental bahwa mereka akan pergi meninggalkannya. Karena terlalu banyak ketidakpastian, terlalu banyak tekanan, terlalu banyak rasa takut, lalu mereka bertanya mengapa Mark tetap setia?
"Pertama.. Saya mencintai istri saya, saya sangat mencintainya," demikian alasan Mark. "Alasan kedua saya tetap bersamanya adalah karena komitmen kepada ide komitmen itu sendiri."

No matter what bagi Mark adalah kesetian dan komitmen, menurutnya itu adalah kebijaksanaan kuno yang sangat berharga. Dia kembali kepada janji pernikahan yang pernah ia ucapkan saat usia 24 tahun, " saya akan bersamamu hingga maut memisahkan kita, saat sehat dan sakit" dan saat ujian itu ia alami, ia berhasil melewatinya.

"Komitmen menunjukkan pada saya hadiah terbesar nikmatnya kehidupan yaitu saat mencintai seseorang dan dibalas cintanya, tidak peduli apapun (no matter what)," demikian Mark mengakhiri kisahnya.

Dalam kisahnya yang dirilis di Huffingtonpost, Mark Lukach memberikan pesan ini :
"Love doesn't solve all of life's problems, but it somehow makes them more manageable. Love takes so much from you, but it gives so much in return. When you are hurting, I think there's a temptation to turn inward with pity. Why me? Why now? But I've found those feelings of pity sap you of energy and of compassion for others, when it's compassion that pushes you in a healthier direction. So I want to remind people of the age-old truth to love each other. And love can be found everywhere, not just in a dozen roses, but in a psych ward or a conversation about suicide, too."

Kondisi kita mungkin tidak persis seperti yang Mark alami saat ini, namun kita bisa belajar prinsip-prinsip kehidupan yang ia pegang untuk mencintai pasangannya tanpa syarat. Hal ini tentu tidak mudah, butuh perjuangan, harus melewati masa-masa bergumul di hadapan Tuhan dengan cucuran air mata, namun percayalah selalu ada harapan, karena dalam masa-masa tergelap kehidupan kita, Tuhan selalu ada untuk memberikan pertolongan.

Love knows no limit to its endurance, no end to its trust, no fading of its hope; it can outlast anything.

~ 1 Corinthians 13:7

<object width="425" height="350" data="http://www.youtube.com/v/eDVNdPoF9W8#t" type="application/x-shockwave-flash">   </object>

Baca juga artikel lainnya :

The Art Of Marriage

10 Langkah Komitmen Berumah Tangga (1)

10 Langkah Komitmen Berumah Tangga (2-end)

Penderita Bipolar yang Moody Pun Bisa Tampil Menawan

Waspadai Mood Yang Sering Berubah

 

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami