Alasan Anak berbohong
Sumber: thinkstock

Parenting Superbook / 25 March 2014

Kalangan Sendiri

Alasan Anak berbohong

Zakarias Feoh Official Writer
3379

Ada orang pernah berkata, kalau orang mulai berbohong dalam hal yang kecil, maka dia akan berusaha untuk berbohong lebih besar lagi untuk menutupi kebohongannya yang kecil.  Banyak orang tidak ingin dibohongi, tetapi mereka sendiri seringkali membohongi orang lain. Banyak orang tua marah ketika mendapati anak-anaknya membohongi mereka, sementara kadang kala secara tidak sadar orang tualah yang mengajar anak untuk berbohong. Misalnya, seorang ayah pernah berpesan kepada anaknya jika ditelpon dan dicari maka katakan bahwa ayah tidak dirumah, sementara ayahnya ada di kamar.

Apa tindakan orang tua ketika mendapati anak membohonginya ?  seringkali orang tua panik, lalu berpikir bahwa anaknya akan bertumbuh menjadi anak yang pembohong.  Yang perlu diperhatikan oleh setiap orang tua adalah, 

Pertama, hindari sikap menuduh apabila kita tidak mempunyai buktinya. Ini penting sekali sebab hal ini menyangkut kepercayaan. Anak membutuhkan kepercayaan orang tua, bila ia tidak mendapatkannya, ia akan menolak untuk berkomunikasi, karena bagaimanapun dia merasa tidak dipercaya.

Kedua, Orang tua harus berusaha untuk menemukan alasan mengapa anak berbohong.  Ada beberapa alasan umum anak berbohong.

    a.   Anak berbohong karena takut kepada orang tuannya

b. Anak berbohong karena ia tahu orang tuannya tidak akan memenuhi             permintaannya/permohonannya 

c.  Anak berbohong karena ia ingin membenarkan tindakannya/perbuatannya

d. Anak berbohong karena dalam keadaan terdesak, sehingga ia menemukan "ilmu baru ini dan ternyata ia menuai manfaatnya, misalnya lolos dari tugas, hukuman, dsb. Jadi, ia terus mempraktekkan keterampilannya itu.

Ketiga, Orang tua perlu mengontrol emosi. Emosi berlebihan dan memanggil dan menuduh anak pembohong tidak menyelesaikan masalah, malah makin membuat anak takut dan berbohong lagi dan lagi. Berikan jaminan bahwa jika ia jujur,  maka orang tua akan memaafkan dan tidak menghukumnya.

Keempat, orang tua harus memotong mata rantai bohongnya. Jangan menginterogasi anak untuk membuatnya mengaku bila kita sudah tahu bahwa ia berbohong. Tindakan ini hanya akan mendidiknya menjadi lebih canggih dalam berbohong.  Langsung kemukakan faktanya dan kita tidak perlu menunggunya mengaku. Sesuaikan sanksi kita dengan perbuatannya.

Kelima, orang tua perlu mengevaluasi diri. Apakah terlalu keras kepadanya? Apakah kita tidak memberinya cukup kebebasan? Apakah kita kurang memberinya uang saku?

Jika sudah banyak upaya  tetapi anak terus berbohong,  maka orang tua perlu menyediakan banyak waktu  untuk anak-anaknya.  karena menurut Dr Michael Lewis, psikolog dari Rutgers Medical School kebiasaan akan berpotensi berlanjut hingga dewasa.  Jika perlu maka orang tua bisa  minta pertolongan psikolog.

Alkitab menyatakan, "Orang benar akan menerima berkat kebenarannya dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya." (Yehezkiel 18:20)

Pastikan diri sebagai orang tua yang benar, maka aka menerima berkat.

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami