DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER ANAK
Sumber: google

Pelayanan Anak / 22 March 2014

Kalangan Sendiri

DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER ANAK

Hevi Teri Official Writer
1971

http://www.jawaban.com/assets/uploads/hevi_teri/images/main/140318112631.jpg

Sudah hampir disepakati bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh tiga faktor utama: keluarga, sekolah, dan lingkungan pergaulan sehari-hari. Meski disetujui faktor keluarga lebih dominan dalam menentukan karakter tersebut, namun kedua faktor lainnya juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Boleh saja pendidikan anak di rumah sudah dilakukan dengan baik dan benar, namun apabila pengaruh buruk di luar (sekolah dan pergaulan) cukup kuat yang melampaui dasar-dasar yang diberikan oleh keluarga, maka perkembangan karakter anak dapat mengarah kepada hal yang buruk. Pendidikan di keluarga sendiri sangat dipengaruhi oleh faktor pengajaran, iman, dan keteladanan orangtua dalam ketaatan kepada Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari. Hal lainnya yang tak kalah penting yakni penyerahan diri orang tua dan anak-anak yang diikuti dengan doa yang terus menerus kepada Pengendali Hidup kita, Tuhan Yesus Kristus.

 

Kemajuan teknologi dan sistim informasi yang demikian pesat membuat pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan karakter anak. Informasi telah dapat disajikan dengan cukup bebas melalui media elektronik, internet, dan media komunikasi lainnya. Dengan demikian, konsumsi informasi tidak lagi mengenal batasan usia. Hal ini masih ditambah lagi dengan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh orang tua dalam memberikan arah bimbingan dan “pengawasan” kepada anak-anaknya. Nilai-nilai yang sudah mulai longgar membuat hubungan suami-istri juga dengan mudah menjadi rapuh dan bahkan pecah, sehingga membawa konsekuensi yang lebih buruk lagi kepada anak-anak.

Dalam lingkungan sekolah, permasalahan yang dihadapi juga tidak ringan. Dukungan pemerintah terhadap pendidikan agama (Kristen) yang masih minim, sehingga banyak sekolah umum di kota-kota besar di Jawa yang tidak memiliki guru PAK dan bahkan tidak memberikan pelajaran agama Kristen, menambah rawannya perkembangan anak tersebut yang dapat membawa mereka jauh dari hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan kita Yesus Kristus.

Alkitab sendiri banyak berbicara tentang kesalahan orangtua dalam mendidik anak-anaknya. Kisah Elia dalam mendidik anaknya sehingga mereka melakukan hal-hal yang mendukakan Tuhan. Mereka mengambil daging persembahan yang bukan haknya, kadang dengan mengancam bahkan menodai wanita-wanita penjaga rumah ibadah tersebut. Eli juga tidak tegas dalam membimbing anak-anaknya sehingga akibatnya seluruh keluarga Eli harus punah dari hadapan Allah (1Sam. 2).

Demikian juga Daud, sebagai buah dari ketidaktaatannya kepada Allah melalui perbuatan dengan Batsyeba (2Sam. 11), harga yang harus dibayar Daud cukup mahal, yakni dengan berbagai persoalan: anaknya harus mati, memperkosa adik tiri, dan saling merebut tahta dengan upaya saling membunuh. Itu adalah contoh bagaimana pendidikan dan perbuatan orangtua terhadap anak sangat menentukan bagaimana anak itu di hadapan Tuhan.

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami