Siapkah Anda Membesarkan anak II
Sumber: google.com

Parenting Superbook / 21 March 2014

Kalangan Sendiri

Siapkah Anda Membesarkan anak II

Zakarias Feoh Official Writer
3248

Judul artikel siapkah anda membesarkan anak yang pertama, membahas tentang cara membesarkan anak yang kurang tepat. Pada artikel siapkah anda membesarkan anak II, membahas  tentang  cara yang tepat membesarkan anak.  Manusia tidak sempurna, karena itu  selalu ada kekurangan tetapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat yang terbaik bagi keturunan kita.  Jauh hari Alkitab memberikan nasehat  agar  orang tua harus mendidik anaknya  untuk hidup didalam Tuhan.  Ulangan, 6:4-8).  Ada beberapa konsep yang benar yang dapat dipakai sebagai metode untuk membesarkan anak-anak.

Pertama,  Milikilah pemahaman yang utuh.  Anak bukanlah obyek, tetapi anak adalah pribadi yang diciptakan Tuhan melalui darah dan daging kita.  tujuannya adalah anak tersebut dibesarkan dan dididik  untuk menjadi pribadi yang dikehendaki Tuhan dan hidup dalam pengenalan akan  Tuhan. Dalam pengertian  yang lain sebagai orang tua kita harus  menyiapkan anak untuk menjadi manusia yang utuh sesuai rencana Tuhan dan siap dipakai oleh Tuhan.  Berdasarkan   pengertian ini maka kita sebagai orang tua tidak mempunyai hak milik atas anak, dan tidak boleh mendidik anak berdasarkan rencana kita,  sebaliknya anak adalah milik Tuhan dan dia harus dididik didalam rencana Tuhan. 

Kedua,  Membangun relasi yang benar.  Anak adalah pribadi yang diciptakan Tuhan,  karena itu sejak dini anak harus diajar untuk memiliki relasi yang benar  dengan Tuhan, relasi yang benar dengan orang tua dan relasi yang benar  dengan sesamannya.  Aliktab menyatakan kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.  Alkitab juga mengatakan Jangan ada padamu Allah lain dihadapan-KU, dan Alkitab mengatakan hormatilah orang tuamu.  Jadi, ada relasi antara anak dengan Tuhan, ada relasi antara anak dengan orang tua dan  ada relasi antara anak dengan sesamanya.   Ketiga relasi ini harus dipahami oleh seorang anak dengan benar, dan tugas orang tua adalah mengajarkannya kepada anak-anaknya.  Jika anak memiliki relasi yang benar  maka dia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar. 

Ketiga,  Hidup dalam kebenaran Tuhan.  Menyiapkan semua kebutuhan anak sangatlah penting, tetapi ada hal yang  penting  yang tidak boleh diabaikan dimana anak harus diajar untuk mengenal siapa Tuhan.  Memastikan anak untuk mengenal Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadinya sangat penting.   Anak perlu mendapat arahan dan perlu mendengar berita pengampunan dosa dalam Kristus. Jangan sampai ia menolak Kristus karena ia sama sekali tidak mengenal-Nya.  Tugas kitalah menunjukkan kepadanya jalan dan kebenaran dan hidup di dalam Kristus.  Ini tidak boleh diabaikan oleh orang tua. 

Keempat, Mendampingi anak untuk menemukan potensinya.  Seringkali orang tua bertanya kepada anak mau jadi apa kelak ?  ada yang jawab dokter, guru, penggacara, direktur, presiden dan masih banyak lagi.  Namun tugas penting orang tua adalah menyediakan fasilitas dan menemukan potensi pada anaknya.  Anak tidak diintervensi untuk memilih sekolah atau universitas pilihan orang tuanya, tetapi anak harus memilih berdasarkan kemampuan dan keinginannya.  Tentunya tugas orang tua adalah mengarahkannya dan membantunya.  Demikian pula berhubungan dengan pekerjaan, peran orang tua adalah mendampingi anak-anaknya agar menemukan pekerjaan yang dikehendaki anaknya. 

Kelima,  Anak dapat memilih pasangan yang benar.  Kita tidak hidup lagi di zaman Sitinurbaya,  dimana  menentukkan pasangan hidup bagi anak-anak kita. Tugas orang tua adalah mengajarkan hal-hal yang baik dan benar, selanjutnya pilihan ada di tangan anak itu sendiri.   Perlu disadari bahwa bertahun-tahun anak hidup bersama orang tuanya, dan kalau orang tua dapat perperan dengan baik sebagai model yang dapat diteladani maka, anak akan memilih pasangan yang tidak jauh beda dengan model yang selama bertahun-tahun dilihatnya.  Jika suami dapat berperan dengan baik, maka anak perempuan akan berusaha menemukan pasangan yang mirip dengan ayahnya, jika istri dapat berperan dengan baik, maka anak laki-laki akan menemukan pasangan hidup yang tidak jauh beda dengan model yang selama bertahun-tahun dilihatnya.  Jadi jika suami dan istri selama ini dapat membangun relasi yang benar, berdasarkan perintah Tuhan maka anak-anak juga akan memilih pasangan yang sama.   Jadi tugas orang tua tinggal memastikan bahwa anak-anaknya telah memilih pasangan yang takut akan Tuhan, sesuai perintah Tuhan bahwa mereka milih pasangan yang sepadan. 

Alkitab menyatakan, biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku (Markus, 10:14) Tugas orang tua adalah memastikan dan membawa anak-anak kepada Kristus. 

Apakah anda sudah menjadi model yang baik bagi anak-anak anda ?  

 

Sumber : ZF
Halaman :
1

Ikuti Kami