I. Pendahuluan
Gereja adalah tubuh Kristus yang saling melengkapi dan saling membangun untuk mencapai suatu tujuan dan percaya kepada Yesus Kristus. Dalam gereja tidaklah terlepas dari pengajaran, pendidikan dan bimbingan, baik kepada orangtua, penatua, pemuda, remaja, maupun anak-anak. Dalam hal ini, gereja haruslah aktif dalam pengembangan spiritualitas bukan hanya teoritis saja.
Pendidikan kepada anak-anak (Sekolah Minggu) sangatlah penting. Gereja harus mampu membentuk mentalitasnya dari sejak anak-anak. ”Biarkan anak-anak datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah ” (Mrk. 10:14, Mat. 19:14, Luk. 18:16). Ayat ini sering kali dipakai sebagai dasar Alkitab dari pelaksanaan pendidikan anak. Sebagaimana Yesus menghargai dan menerima anak-anak, demikian pula gereja menghargai dan menerima mereka melalui pendidikan/pengajaran anak.
Masa sekarang ini pendidikan anak khususnya di gereja kadang sudah tidak sesuai dengan dasar Alkitab. Rasa mencintai dan menyayangi anak sudah berkurang di antara para guru maupun pelayan. Seolah-olah anak tidak begitu penting peranannya di gereja dibandingkan dengan peranan orangtua, kumpulan koor, dan lain-lain. Inilah yang mendasari penulis untuk melihat apa yang menjadi masalah terhadap pendidikan anak, bagaimana metode pengajaran yang relevan pada masa ini, bagaimana tanggung jawab gereja terhadap pendidikan anak.
>>>>
Sumber : google