Antara Pilihan Dan Tanggung Jawab

Marriage / 6 March 2014

Kalangan Sendiri

Antara Pilihan Dan Tanggung Jawab

Puji Astuti Official Writer
5467

Sekiranya memang benar aku bersalah, maka biarlah kesalahan itu kutanggung sendiri (Ayub 19:4 FAYH)

Sejak kita dilahirkan sampai kita menutup mata kita diperhadapkan dengan banyak pilihan. Saat kita belum mampu karena masih kanak-kanak atau tidak mampu lagi membuat pilihan karena usia yang lanjut maka orang lain yang akan memilih atau mengambil keputusan yang terbaik bagi kita. Tanggung jawab atas pilihan yang diambil baik atau buruk terletak pada sipemilih. Pilihan apa yang anda ambil sejak bangun tadi pagi sampai saat ini? Pilihan penting apakah yang pernah anda ambil sejak anda menginjak usia dewasa? Apakah anda mengevaluasi pilihan anda sebelum anda menentukan pilihan anda? Bukankah prilaku yang anda tampilkan juga merupakan pilihan anda?

Pilihan yang anda ambil sepenuhnya merupakan tanggung jawab anda, dan seiring dengan pilihan tersebut baik atau buruk terdapat harga yang harus dibayar dan harga yang harus dibayar akan sangat mempengaruhi pasangan hidup anda dan anggota keluarga lainnya. Anda memilih pasangan hidup anda, anda memilih jenis pikiran yang anda izinkan untuk masuk dalam benak anda, anda memilih kata-kata yang anda ingin ucapkan, anda memilih perasaan yang akan mempengaruhi prilaku anda, dan anda juga memilih teman-teman pergaulan anda. Pilihan anda sangat mempengaruhi bagaimana anda bereaksi atau berinteraksi baik dengan anggota keluarga maupun dengan orang-orang dilingkungan dimana anda berada.

Jika anda sadar akan tanggung jawab yang berkaitan erat dengan pilihan yang anda ambil dalam kehidupan ini, dan bagaimana pilihan-pilihan tersebut dapat mempengaruhi anggota keluarga dan orang-orang lain disekitar anda, maka anda harus bersedia untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut yang ditujukan kepada diri anda sendiri selaku orang yang menjatuhkan pilihan pribadinya.

  1. Apakah saya memilih untuk hidup secara serampangan tanpa peduli terhadap keselamatan pribadi saya  maupun orang lain?
  2. Apakah saya memilih dan mengutamakan pekerjaan saya lebih dari anggota keluarga saya?
  3. Apakah saya menyia-nyiakan janji pernikahan saya, hidup tanpa kepedulian terhadap anggota keluarga, menyia-nyiakan masa depan mereka, secara emosional tidak hadir dalam kehidupan mereka bahkan hidup serong dalam setiap kesempatan yang ada?
  4. Apakah ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang harus saya hentikan? Jika ada, kebiasaan buruk apakah itu?
  5. Apakah saya tahu bagaimana mengelola uang? Apakah pengeluaran saya melebihi yang seharusnya saya keluarkan sehingga mengganggu finansial keluarga?
  6. Apakah saya mempertimbangkan baik buruk pindah pekerjaan dan dampak yang mungkin timbul akibat prilaku saya ini?
  7. Apakah saya memperlakukan anak-anak saya secara tidak adil?
  8. Apakah saya memperhatikan kesehatan pribadi saya? Jika tidak, dampak apakah yang akan timbul pada anggota keluarga saya?
  9. Apakah saya mengambil resiko yang tidak perlu? Apakah dalam mengambil resiko tersebut saya sudah mempertimbangkan baik buruknya bagi anggota keluarga saya?
  10. Apakah saya memberikan perhatian terhadap kebutuhan anggota keluarga inti saya?

Hendaklah anda menjawab semua pertanyaan ini dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang muncul dalam pikiran anda sejujur-jujurnya untuk dapat melihat bagaimana dampak terhadap keluarga karena pilihan-pilihan yang anda ambil. Biarlah jawaban anda yang tulus tersebut dapat memberikan jalan keluar untuk merubah segala sesuatu yang harus dirubah agar rumah tangga yang berbahagia dapat terjamin.

 

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

 

Baca juga artikel lainnya :

Kasih Mula-Mula

Janji Setia

Aku Berkencan Dengan Wanita Yang Telah Menikah

Bebaskan Dirimu

The Art Of Marriage

Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami