Perubahan di dalam kehidupan ini dapat disaksikan dalam beragam hal yang ditampilkan di layar-layar televisi, media massa dan dunia maya. Perilaku manusia tampak berubah, semua mengikuti tren masa kini. Tak hanya di Indonesia, namun ternyata di luar negeri justru kondisinya lebih parah, seperti contoh pelegalan homoseksual, kawin cerai, pergaulan bebas, korupsi dan tindak kejahatan lainnya.
Bila kondisi di atas sudah mulai tampak dalam kehidupan sehari-hari, maka penggenapan firman Tuhan tentang akhir zaman sudah di mulai. Lewat firman di atas, manusia akhir zaman digambarkan dengan hadirnya kehidupan yang sukar, berorientasi uang, bertindak jahat terhadap sesama, tidak mengenal kasih, hidup menyimpang dari kebenaran dan tidak memiliki kasih (baca 2 Tim 3: 1-5).
Namun, sekalipun waktu kedatangan Tuhan kembali tak diketahui manusia, Tuhan menyatakan agar setiap orang percaya untuk memiliki sikap yang benar menyambut kedatangan-Nya. Yesus dengan terang menyampaikan tentang akhir zaman dalam khotbah-Nya dan menegaskan agar umat-Nya tetap hidup dalam sikap yang benar saat menanti kedatangan-Nya (baca Mat 24-25).
Dari itu setiap orang percaya diingatkan untuk memiliki sikap-sikap demikian seperti:
# Berjaga-jaga : KedatanganNya kelak tidak terduga dan tak seorang pun yang tahu, sehingga Tuhan mengingatkan kita untuk tetap waspada dan berjaga-jaga meski segala sesuatu masih tetap berlangsung demikian adanya. "Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia" (Mat.24: 38, 39).
# Bekerja dengan setia: Sekalipun waktunya sudah tiba, Tuhan menginginkan kita menanti dengan aktif, seperti melakukan segala tugas yang telah dipercayakanNya kepada kita. Tidak ada tugas dan pekerjaan yang kurang mulia bila dikerjakan dalam Tuhan (baca Mat 24: 45-51). Dalam ayat 46 ditulis bahwa, “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugas itu, ketika tuannya itu datang”.
# Nyalakanlah pelita : Yesus memberikan satu perumpamaan dalam hal ini, yaitu tentang gadis-gadis bijak dan gadis-gadis bodoh (baca Mat 25: 1-13). Mereka telah lama menantikan kedatangan sang mempelai laki-laki, namun saat kedatangannya, mereka tidak siap menyambutnya sebab pelita mereka tidak menyala. Demikian Yesus menekankan agar kerajinan tidak kendor dan roh tetap menyala-nyala dalam melayani Tuhan (Roma12: 11).
# Kerjakanlah talenta: Hal ini disampaikan dalam perumpamaan tentang talenta dalam Mat 25: 14-30. Hal ini sangat berkaitan dengan ‘kesetiaan’ seorang hamba dan sikap hatinya dalam mengerjakan talenta yang dipercayakan oleh Tuhan. Di akhirnya nanti, Tuhan akan menuntut segala yang telah diberikanNya kepada setiap orang sepanjang hidupnya. Jadi, Tuhan bukan melihat dari apa yang dimiliki oleh manusia tapi dari kesetiaannya kepada Tuhan.
Di tengah kehidupan yang semakin egois dan jahat ini, sudahkah kita memiliki sikap hati yang benar dihadapan Tuhan? Dekat kepada Tuhan, tetap bertumbuh dalam pengajaranNya, memiliki persekutuan yang sehat dengan Dia akan memampukan kita untuk menjalani masa-masa sukar di akhir zaman ini. Sudahkah anda siap?
Baca Juga Artikel Lainnya: