Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membenarkan penemuan tiga alat penyadap di rumah dinasnya seperti yang disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Kamis (20/2).
Jokowi menyampaikan bahwa alat ini telah ditemukan sejak dua bulan yang lalu. “Hah? Yang itu sudahlah. Itu sudah lama. Itu terjadi bulan Desember, sudah lama,” ujar Jokowi, seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (20/2).
Menurut penuturan Tjahjo, penyadapan diindikasi dengan ancaman teror yang mengarah pada partai dari kalangan luar. “Di rumah Jokowi kita operasi ada tiga alat penyadap, di tempat tidur, di ruang tamu, dan di tempat makan. Seakan-akan ada semacam teror,” tandasnya.
Meski telah lama terjadi, namun Jokowi mengaku lebih memilih diam daripada menyampaikannya kepada publik. “Saya emang cerita, Desember lalu. Saya sudah bilang itu, nggak usah diribut-ributin,” terang Jokowi.
Tak hanya Jokowi, rupanya Ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga tak luput dari kejadian aneh ketika kerap diikuti oleh tim intelijen yang belum diketahui asal usulnya. Hal ini, kata Tjahjo, diendus sebagai tanda serangan di tahun politik untuk saling menjatuhkan antar tokoh politik.
Dengan itu, PDI Perjuangan sudah mulai membuat benteng untuk menjaga kreadibilitas partai dari serangan tak terduga pihak lain. Kendati begitu, indikasi teror ini tak lantas begitu saja diterima sebab kita patut melakukan klarifikasi ulang atas kebenaran berita yang tengah tersebar.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Son of God, Film Suguhan Paskah Terbaru 2014
Joshua Generation Church Sambut Meriah Superbook
Mengenal Maria AS Rahajeng, Miss Indonesia 2014
Roger Danuarta Terlibat Narkoba, Ibunda: Harap Dimaklumilah!
PVMBG Imbau Waspadai Erupsi Gunung Anak Krakatau
PVMBG Prediksi Letusan Susulan Gunung Kelud Lebih Kecil
Yosi 'Project Pop' Bersyukur Menjadi Host Obat Malam
Sumber : Kompas.com/Liputan6.com/LS