Hidup ini merupakan susunan masa yang mengalir satu demi satu. Salomo mengatakan sesuatu mengenai masa, atau waktu, dalam Kitab Pengkhotbah:
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan, ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. (Pengkhotbah 3:1-8, penekanan ditambahkan).
Istilah zeman dalam bahasa Ibrani diterjemahkan sebagai “masa” dan berarti “suatu keadaan tertentu.” Segala sesuatu yang dilakukan oleh Tuhan dalam hidup Anda hingga saat ini adalah hal yang perlu sekali. Setiap masa yang Anda alami juga merupakan persiapan sangat penting bagi masa yang berikut.
Penting sekali bagi Anda untuk menangani masa peralihan dengan tepat ketika Anda bergerak dari satu masa dan memasuki masa yang baru. Cara menangani jalan keluar dari masa yang baru saja berlalu biasanya menentukan tindakan yang akan Anda perbuat dalam masa yang akan datang.
Namun sayang, banyak orang cenderung menyeret barang muatan lama dari masa yang baru saja berlalu memasuki masa yang baru dalam hidup mereka. Padahal ketika Tuhan membebaskan mereka dari satu tempat, atau masa, dalam hidup ini, ada harga yang memang mereka harus bayar. Ada hal-hal yang wajib mereka tanggalkan dan itu seringkali menyedihkan.
Tuhan kini sedang ingin membawa anak-anak-Nya di bumi (termasuk Anda) kepada masa yang baru. Akan tetapi itu tidak mungkin akan berhasil Anda alami jika Anda “pergi dengan beban”. Anda perlu melepaskannya dan meminta Tuhan untuk menolong Anda untuk masuk ke dalam apa yang Dia rindukan. Jangan menyia-nyiakan hal ini karena telat sedikit saja merespon, Anda pasti tidak bakal bisa menikmati berkat-berkat yang sudah disediakan-Nya khusus untuk masa tersebut.
Baca juga :
Kisah Nyata Cinta Sejati yang Diterpa Cobaan
3 Cara Agar Cinta dan Seks Jalan Beriringan
Redam Amarah Dengan Minum Air Putih
Sumber : Buku Tempat Rahasia Sukacita oleh Lindell Cooley / bm