Usman-Harun, Pahlawan Bagi Indonesia, Teroris Bagi Singapura
Sumber: blogspot

Nasional / 11 February 2014

Kalangan Sendiri

Usman-Harun, Pahlawan Bagi Indonesia, Teroris Bagi Singapura

Lois Official Writer
8351

Tentara Nasional Indonesia menyematkan nama Usman bin H Ali Hasan dan Harun bin Said pada KRI baru yang dibeli dari Inggris. Namun rupanya hal ini membuat ketegangan antara Indonesia dan Singapura bertambah. Di mata Indonesia, mereka adalah pahlawan. Namun di mata Singapura, mereka adalah teroris.

Usman dan Harun merupakan anggota Korps Komando Operasi (kini disebut Marinir) yang berpangkat Sersan Dua dan Kopral yang menjalankan misi rahasia, yaitu menyusup ke Singapura, meledakkan bom di MacDonald House, Jalan Orchard Road. Tindakan ini dikarenakan saat itu Indonesia tengah terlibat konfrontasi dengan Malaysia, dimana Singapura masih menjadi bagian Malaysia pada waktu itu.

Reruntuhan tembok menimpa 150 karyawan Hongkong Bank dan Shanghai Bank yang ada di dalam gedung tersebut. The Strait Times, Harian Singapura melaporkan tiga orang meninggal dunia dan 33 lainnya terluka. Puluhan mobil rusak berat, kaca-kaca jendela dengan radius 100 meter hancur. Setelah diselidiki, Usman dan Harun tertangkap saat boat yang dikemudikannya kehabisan bahan bakar.

Pengadilan Singapura yang menyidangkan kasus ini kemudian menjatuhkan hukuman mati untuk keduanya yang saat itu Harun baru berusia 21 tahun dan Usman berusia 25 tahun. Sebelum dieksekusi, mereka minta dimandikan di tanah air dengan air Indonesia. Jika Singapura menganggap mereka teroris, Indonesia menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada mereka berdasarkan SK Presiden RI No.050/TK/Tahun 1968 yang dikeluarkan bersamaan dengan pelaksanaan hukuman mati tersebut.

Lewat jalur resmi, Kementerian Luar Negeri Singapura melayangkan protes kepada Menlu Marty Natalegawa dan meminta Indonesia mempertimbangkan kembali keputusan untuk menggunakan nama keduanya untuk kapal sepanjang 90 meter yang dijadwalkan tiba di perairan Indonesia pada Juni 2014 mendatang.

Nama mereka menjadi perdebatan dan menambah daftar panjang pertikaian antara Indonesia dan Singapura. Ironis memang bahwa dalam tiap perbuatan, ada sisi positif dan negatif yang bisa saja membuat orang lain merasakan dampaknya. Karena itu, berhati-hatilah dalam bertingkah laku dan berbuat sesuatu hal, agar kita dapat jadi berkat.

 

Baca juga :

Bertemu dengan Jodoh Lewat Doa

Yang Bisa Buat Suami Makin Cinta

Rokok, Sejarahnya dalam Dunia dan Alkitab

Ingin Jadi Presenter Bola? Ini Caranya

Sumber : viva.co.id by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami