Misionaris asal Selandia Baru, Bernadine Prince (41) dijebak oleh seorang wanita Kenya yang memasukkan 9 kg methamphetamine dan heroin saat dirinya hendak menuju Australia. Ia ditangkap Mei 2013 silam dan kini sedang proses pemeriksaan.
Prince awalnya hendak menuju Darwin, Australia untuk menjalankan misinya pada organisasi Oasis of Grace. Saat dirinya mampir dalam sebuah konferensi di Kenya, Prince mendapat permintaan dari seorang wanita yang dipanggil ‘Mummy Rose’ untuk menjual tas-tas titipannya di gereja-gereja di Australia. Saat melewati petugas bea cukai di bandara, barulah ditemukan bahwa pada lapisan ransel kosong itu terdapat barang haram tersebut.
Prince mengaku tak mengetahui keberadaan narkoba dalam tas-tas tersebut. Pengacaranya, Jon Tippett, menilai bahwa Prince dimanfaatkan karena ia memiliki karakter polos dan mudah percaya. Prince diberitahu Mummy Rose bahwa tas-tas itu buatan tangan warga Afrika, namun Jaksa Penuntut Glen Rice menganggap pengakuan Prince sulit dipercaya karena tas-tas itu memiliki merek dan label ‘Made in China’.
Pekan depan, hukuman akan dijatuhkan kepada Prince. Ia diancam hukuman kurungan 10 tahun dan denda 340 ribu dolar.
Keluguan dan ketulusan hati seseorang tidak selayaknya dijadikan sasaran tindakan kejahatan. Di sisi lain, kita perlu memiliki kewaspadaan saat berinteraksi dengan orang lain, terutama orang asing yang baru dikenal.
BACA JUGA:
Ide Bisnis Kreatif untuk Pencinta Buku
VIDEO: Demi Kumpulkan Sepatu, Pria Ini Rela Telanjang Kaki 365 Hari
VIDEO: Berdoa Kepada Bapa di Tempat Sunyi
VIDEO: Peringati Epiphany, Umat Ortodoks Masuk ke Sungai
Film Tentang PKI Masuk Nominasi di 2 Penghargaan Bergengsi
Cegah Kedatangan Tikus, Cegah Leptospirosis