Selfie atau foto wajah sendiri kerap dilakukan orang akhir-akhir ini. Bukan hanya kalangan remaja, yang konon lebih labil dibandingkan orang dewasa, selfie juga dilakoni oleh pemimpin negara (ingat Presiden AS Barack Obama, PM Inggris David Cameron, dan PM Denmark Helle Thorning Schmidt di pemakaman Nelson Mandela?). Selebritis juga acapkali memotret selfie dengan perangkat smartphone atau kamera digital mereka dan mempublikasikannya di jejaring sosial.
Lalu, apa yang membuat orang gemar ber-selfie ria? Ahli syaraf James Kilner dari University College London menjelaskan alasannya secara ilmiah.
Sepanjang hari, manusia menghabiskan banyak waktunya untuk melihat ekspresi orang lain dan memahami artinya. Keahlian ini memang diperlukan supaya bisa berinteraksi sosial dengan baik.
Seiring pertambahan usia, kita makin lihai menilai dan mengartikan ekspresi wajah orang lain. Sebaliknya, kita tidak punya banyak referensi mengenai ekspresi wajah kita sendiri.
Ekspresi wajah kita dikenali dari indera perasa kita saat otot-otot wajah bergerak. Minimnya informasi visual mengenai wajah kita sendiri menyebabkan kita tidak bisa mengenali ekspresi wajah kita secara akurat pada waktu-waktu tertentu. Fakta membuktikan, saat seseorang disodorkan foto wajahnya dalam ekspresi tertentu dan diminta meniru ekspresi yang sama, ia gagal melakukannya.
Selain itu, saat diminta memilih foto mereka yang asli, banyak orang cenderung memilih foto mereka yang telah diedit secara digital menjadi tampil lebih muda atau lebih menarik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kita memiliki persepsi bahwa wajah kita tampak lebih muda dan lebih menarik dari kenyataannya.
Menurut Kilner, fakta tersebut dapat menjelaskan mengapa orang suka selfie. Dengan selfie, kita bisa mengambil foto wajah kita terus menerus—dengan berbagai ekspresi tentunya—sampai kita berhasil menciptakan foto yang paling mendekati dengan ekspresi wajah yang kita bayangkan saat memotret.
Mungkin dengan selfie, kita bisa lebih ‘akrab’ dengan wajah kita sendiri, ya. Tetapi jangan sampai aktivitas ini malah membuat kegiatan lain terabaikan. Selain itu, sebaiknya kita tahu tempat dan waktu yang tepat untuk ber-selfie, karena tidak semua momen cocok untuk diabadikan, apalagi dipublikasikan.
BACA JUGA:
Dampak Positif dan Negatif dari Selfie
Ide Bisnis Menarik di Musim Hujan
Mengenal Leptospirosis, Penyakit di Musim Banjir
Angelina Jolie Sutradarai Film Kristen, Unbroken
Kisah Nyata Rahul yang Ketagihan Pijat Plus-plus Sejak Remaja
Franky, Being Trapped in Blood Covenant with Lucifer
A True Story of a Queen of the Witch who Sold Her Soul
Superbook Bantu Korban Topan Haiyan Atasi Trauma
The Daniel Plan: 40 Days to a Healthier Life
Semangat untuk Alami Mujizat-Nya di Tahun 2014
Jerman Bantu Suriah Musnahkan Senjata Kimia
Cuaca Dingin di AS, Danau Dipenuhi Es Seukuran Bola Basket
IMAGO, Ajak Anak Muda Berkarya Kreatif, Inspiratif, dan Positif
Sumber : BBC/yk