Dalam sebuah surat ketikan, pencipta senapan serbu legendaries AK-47 Mikhail Kalashnikov mengaku berdosa atas banyaknya kematian akibat barang ciptaannya itu. Pengakuan ini baru diketahui setelah Kalashnikov wafat pada Desember lalu di usia 94 tahun.
Harian pro-Kremlin Izvestia mengabarkan, surat ini dikirimnya kepada pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Patriach Kirill, dan pernyataan, “Rasa sakit dalam jiwa saya tak tertahankan. Saya terus mencari jawaban untuk satu pertanyaan: jika senjata ciptaan saya mencabut nyawa seseorang, apakah saya berdosa atas kematian orang itu, bahkan jika orang itu adalah musuh?”.
Atas surat tersebut, gereja menanggapi dengan mengirimkan balasan kepadanya dengan menyampaikan bahwa bila digunakan untuk membela tanah air, maka gereja mendukung penuh baik pembuatan dan penggunaannya.
Dalam surat ini, tertuang perasaan bersalah dari pria penganut Kristen Ortodoks ini. Senjata AK-47 ciptaannya adalah senjata sederhana yang banyak diproduksi dan banyak digunakan oleh negara-negara yang sedang bertikai. Diberitakan, bahwa tujuan utama penciptaan senapan ini adalah demi mempertahankan negara dari musuh. Meski begitu, Kalashnikov tetap memiliki beban moral atas naywa orang lain.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Sam Berns, Penderita Progeria Yang Inspiratif Tutup Usia
7.367 Rumah di Jakarta Terendam Banjir
Pemimpin Kontroversial Israel, Ariel Sharon Tutup Usia
Inilah Titik Banjir Di Jabodetabek Pagi Ini
Kisah Harun Yusuf, Peramal yang Alami Kutukan
Amalia Thessen, Mahasiswi yang Sukses Berjualan di Kampus
Konselor CBN Siap Sedia 24 Jam Setiap Hari.