Walau Israel dan Suriah secara politik masih bersitegang, tetapi fakta itu tampaknya tidak membuat para kaum muda khususnya kelompok remaja di Israel jadi menutup mata terhadap apa yang sedang dialami para pengungsi Suriah.
Mengetahui para pengungsi Suriah sedang kesusahan karena datangnya musim dingin, para remaja dari salah satu gerakan pemuda terbesar di Israel memobiliasi 650 komunitas mereka untuk mengumpulkan selimut, mantel, dan kantong tidur.
Gal Lusky, salah seorang pekerja kemanusiaan yang membantu mengatur kampanye, mengatakan bahwa hal itu merupakan upaya yang paling inspiratif yang pernah ia ikuti.
"Saya melakukan beberapa pekerjaan di Pakistan, Irak, dan Sudan, dan ini adalah pekerjaan yang paling menggerakan yang pernah saya lakukan," ujar Lusky yang merupakan anggota Israel Flying Aid.
Lusky menyatakan bahwa ia dan kawan-kawan koordinator penggalangan bantuan menamai kampanye mereka adalah “Operasi Kehangatan Kemanusiaan” (Operation Human Warmth).
Rencananya, ia dan tim bakal menyalurkan bantuan yang ada kepada pengungsi Suriah setelah tanggal 19 Januari 2014 mendatang. Adapun alasan melakukan pengiriman setelah 19 Januari karena antara 15 Januari hingga 19 Januari barang-barang yang dikumpulkan dibawa ke gudang, pusat pengumpulan barang-barang bantuan.
Lusky mengaku para remaja yang terlibat dengannya tidak hanya Yahudi Israel. Sekitar 20 persen dari mereka adalah orang-orang Kristen Arab atau Muslim, bahkan juga dari kelompok Druze dan Badui.
Di saat ada yang mengalami kesusahan, bahkan sekalipun itu adalah pihak dari musuh kita, maka sebagai manusia kita patut membantu. Aneh memang, tetapi itu adalah tindakan tepat yang memang harus dilakukan oleh kita.
Baca juga :
Kaleidoskop 2013 : 12 Aksi Nyata Jokowi-Ahok Benahi Jakarta (1)
Radja Nainggolan Jadi Rebutan Tim-Tim Papan Atas Italia
Cara Tepat Mendeteksi dan Mencegah Penyakit Kusta
3 Manfaat Kumpul Bersama Keluarga
Sumber : satuharapan.com / budhianto marpaung