Para ahli dari Jerman akan membantu memusnahkan senjata dari Suriah, di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia.
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Jerman telah menyediakan fasilitas di sebelah utara kota Munster, Jerman. Gas mustard yang terbentuk saat penghancuran senjata kimia terjadi akan dinetralisisr.
Penghancuran senjata dari Suriah yang dilakukan di Jerman, menurut Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier, akan menimbulkan kontroversi bagi partai Hijau (partai politik di Jerman yang mengusung lingkungan sebagai salah satu prinsipnya) dan gerakan lingkungan setempat. Tindakan Jerman ini dianggap sebagai usaha untuk menjaga kredibilitas internasional dalam mengatasi perang sipil Suriah, terutama menjelang pertemuan di Jenewa, Swiss, bulan ini, yang akan membahas cara-cara penghentian konflik.
Namun Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen menegaskan, Jerman menjadi eksekutor pemusnahan senjata karena memiliki teknologi yang aman dan telah berpengalaman dalam menghancurkan sisa-sisa material dari senjata kimia.
Menurut kantor berita Jerman DPA, ratusan ton kimia yang diklaim sebagai hydrolysate telah ditempatkan dalam kontainer dan diantar ke Jerman untuk kemudian diproses di Munster.
Teknologi Jerman yang mumpuni diharapkan bukan hanya mampu memusnahkan senjata kimia yang berbahaya, tetapi juga menjaga lingkungan dan mencegah polusi udara yang mungkin timbul.
BACA JUGA:
Januari Ini, Vatikan dan PBB Gelar Diskusi untuk Perdamaian Suriah
Semua Merayakan Natal, Tetapi Tidak di Suriah
What's So Amazing About Grace?
Multi Drug Therapy Untuk Sembuhkan Kusta
Taylor Swift Dinobatkan Jadi Artis Paling Dermawan Tahun 2013
Kisah Nyata Keluarga yang Hancur karena Hutang Kartu Kredit
Katy Perry: Aku Bukan Orang Kristen
Natal Bersama Suku Sunda Berikan Banyak Berkah
Duh, Banyak Pasangan Berpisah Saat Natal!
Perjalanan Hidup Yesus dalam Goresan Pena
Konselor CBN Siap Sedia Selama 24 Jam Setiap Hari
Sumber : New York Times/yk