Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yakobus 1:19 TB)
Apakah anda pernah memperhatikan orang-orang yang sedang berdiskusi? Ntah itu di media TV, di kantor atau dimana saja, pelajaran apakah yang dapat anda tarik berdasarkan pengamatan anda? Apakah anda melihat adanya sekelompok orang yang sangat lambat berkata-kata namun sangat cepat untuk mendengar dan jika mereka berbicara, mereka memilih kata-kata yang akan mereka sampaikan dan kata-kata yang mereka sampaikan tidak dipengaruhi oleh emosi mereka, dengan perkataan lain mereka dapat mengontrol emosi mereka sehingga mereka lambat untuk marah. Sementara kelompok lain sangat cepat untuk berkata-kata dan enggan untuk mendengarkan pesan yang disampaikan oleh lawan bicara mereka dan emosi mereka meluap-luap sehingga kata-kata yang mereka pergunakan dalam diskusi tersebut mencerminkan jiwa mereka yang sedang marah. Termasuk kategori yang manakah anda?
Apakah anda dapat mengenangkan kembali saat-saat anda jatuh cinta pertama kali? Bukankah anda sangat cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah? Bukankah anda juga sangat sabar dalam mendengarkan kekasih anda dan anda hampir tidak pernah marah dan anda sanggup mengontrol emosi anda untuk tidak meluap karena anda ingin memberikan suatu kesan yang dalam tentang siapa anda. Apakah anda dapat mengingatnya kembali kapan anda pertama kali kehilangan kesabaran, sehingga emosi anda dan bukan akal sehat anda yang mengontrol kata-kata anda? Apakah anda menyesal dan mengambil tindakan untuk merubah prilaku anda? Ataukah anda mengulang kembali prilaku anda pada kali berikutnya bahkan anda menggunakan kata-kata yang lebih kasar? Apakah ini cinta? Bukankah cinta itu sabar, rela berkorban serta melihat hal-hal yang baik dan tidak mengingat-ingat kesalahan orang lain? Jika anda benar-benar mencintai pasangan hidup anda, yaitu orang yang berada disisi anda dalam keadaan suka dan duka, bukankah seharusnya anda mengambil waktu untuk mendengarkan isi hati dia yang anda kasihi?
Anda sanggup mendengarkan atasan anda, rekan sekantor anda atau orang-orang lain pada saat mereka berbicara tanpa memotong pembicaraan mereka dan anda memilih kata-kata anda saat anda berbicara karena anda ingin memberikan kesan yang baik bagi mereka yang melihat reaksi anda dalam berbicara. Kenapa hal yang baik ini tidak anda lakukan di rumah, dimana anda menjadi kepala rumah tangga dalam rumah tersebut? Bukankah anda yang memilih pasangan hidup anda tanpa paksaan dari pihak manapun atas dasar cinta? Apakah anda bersedia kembali kepada kasih mula-mula saat anda menghabiskan waktu berdua dan waktu yang anda lewati rasanya terlalu cepat karena begitu banyaknya yang ingin anda berdua sampaikan dan dengarkan?
Saat ini adalah saat yang tepat bagi anda untuk kembali kepada kasih mula-mula. Luangkan waktu anda setiap malam untuk bercakap-cakap, untuk saling mendengarkan, untuk saling menguatkan, untuk saling berbagi cerita dari apa yang anda alami sepanjang hari. Jangan lupa untuk menutup hari anda sebelum tidur dengan ucapan syukur atas segala sesuatu yang telah anda alami sepanjang hari karena anda telah diberkati dengan seorang istri / suami yang menjadi pendengar setia disepanjang hidup anda. Disaat fajar merekah dan anda siap menyambut pagi hari, jangan pula anda lupa memulai hari anda dengan ucapan syukur dalam doa dan berserah kepada Tuhan yang telah memberkati anda dengan seorang istri / suami yang baik dan mengisi hati dan pikiran anda dengan renungan singkat dari Firman Tuhan yang hidup, pikiran yang jernih jauh dari pikiran yang negatif dan kotor agar anda menjadi tenang dalam melakukan kegiatan anda sehari-hari. Jauhkan kebiasaan untuk mencela, menghakimi, gossip atau mengeluh dan hadapilah hari baru dengan sebuah senyuman sehingga apapun yang anda lakukan sepanjang hari tidak lagi merupakan beban dan anda akan memiliki antusias yang besar bukan hanya saat berangkat kekantor namun juga saat pulang dari kantor untuk berjumpa dengan dia yang anda kasihi. Jangan pula lupa untuk memberikan senyuman dan menyapa setiap orang yang anda jumpai dikantor anda, hormat pada atasan dan menghargai bawahan anda. Jangan lupa memberikan kecupan manis bagi dia yang anda kasihi sebelum berangkat kekantor untuk beraktivitas. Jika anda memilih untuk memulai hari-hari anda dengan sikap positif seperti ini, maka hari-hari yang anda lewati akan dipenuhi dengan suka cita dan berkat ilahi akan melimpah dalam kehidupan anda dan keluarga anda. Semoga bermanfaat.
Penulis
Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California
www.rccla.org
Baca juga artikel lainnya :
Istri Adalah Berkat Dari Tuhan
Homework, Sudahkah Anda Mengerjakan Tugas Anda?
Komunikasi, Bukan Hanya Sekedar Kata-kata (1)
Komunikasi, Bukan Hanya Sekedar Kata-Kata (2)
Sarkasme Bisa Hancurkan Pernikahan Anda
Konselor CBN Siap Sedia 24 Jam Setiap Hari
Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD