Perubahan Transjakarta dari yang dulunya adalah Unit Pelayanan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menimbulkan kekhawatiran publik akan terjadinya perubahan tarif bus dalam waktu dekat. Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa itu tidak bakal terjadi.
"Ndaklah, (tarif) ndak akan naik," ucap Jokowi saat ditemui awak media di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Menurut Jokowi, alasan tarif tidak dinaikkan sebab keberadaan Transjakarta adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, moda transportasi massal yang beroperasi di jalan raya sejak 15 Januari 2004 lalu tersebut merupakan salah satu solusi pemerintah provinsi untuk mengurai kemacetan yang selama ini mendera ibukota.
Meski begitu, Jokowi mengancam jika kebijakan tidak dinaikkannya tarif, warga Jakarta tetap enggan berpindah dari kendaraan pribadi ke Transjakarta maka subsidi yang diberikan Pemprov bakal dicabut.
"Kalau diberi subsidi tapi orang tidak mau naik bus, ya ndak usah memberi aja sekalian. Kalau diberi subsidi bisa menarik orang naik Transjakarta, ya berarti subsidinya memang benar," tutur Jokowi.
Kebijakan yang pro rakyat belum tentu didukung oleh seluruh pihak. Namun, paling tidak dengan adanya peraturan itu terlihat bahwa para penguasa / pejabat / pamong di negeri ini sungguh-sungguh memikirkan kepentingan warga-warganya, dan bukan kelompok apalagi pribadi.
Baca juga :
Kaleidoskop 2013 : 12 Aksi Nyata Jokowi-Ahok Benahi Jakarta (1)
Radja Nainggolan Jadi Rebutan Tim-Tim Papan Atas Italia
Cara Tepat Mendeteksi dan Mencegah Penyakit Kusta
3 Manfaat Kumpul Bersama Keluarga
Sumber : berbagai sumber / budhianto marpaung