Bagi perempuan pecinta fesyen di tanah air, pasti tak asing lagi dengan produk tas Elizabeth. Kualitas baik yang sudah diakui, membuatnya menjadi salah satu brand lokal yang diminati perempuan Indonesia. Siapa sangka bahwa produk ini merupakan produk lokal yang tak kalah dengan brand luar, yang merupakan hasil buatan tangan sepasang suami istri ini yaitu Elizabeth Halim dan Handoko Subali.
Pasangan ini telah sukses mengembangkan Elisabeth mulai dari nol, hingga di usianya yang ke 50 tahun di nusantara. Namun, kesuksesan itu tak lantas didapatkan dengan mudah. Awalnya Handoko memasarkan sendiri produk tas yang telah dibuat oleh istrinya Elizabeth dengan bersepeda.
Sebelum Elizabeth berkembang seperti saat ini, kedua pasangan ini hidup dalam keterbatasan ekonomi. Namun atas tekat dan keinginan bulat, pada tahun 1962, mereka memulai usaha ini dengan meminjam modal usaha dari kerabat dekat, sebagai modal awal membeli mesin jahit dan sepeda. Lewat kemahiran tangan Elizabeth, usaha ini pun lambat laun berhasil. Sejak itu, mereka mulai memakai jasa pekerja, sebab permintaan pasar yang semakin meningkat. Sampai pada tahun 1968, brand Elizabeth pun resmi dipatenkan dan memiliki gerai yang terletak di Jalan Otista, Bandung. Elizabeth yang dimulai dari nol ini, kini telah mempekerjakan sekitar 800 orang karyawan.
Hebatnya, selama perjalanannya bahkan saat krisis moneter melanda nusantara di tahun 1998, Elizabeth bahkan tidak mengalami imbas yang serius. Handoko menuturkan bahwa sejak membuka usahanya, mereka sama sekali tidak memakai dana pinjaman dari bank,sehingga ditak berpengaruh besar dengan produksi tas tersebut. Mereka hanya mengandalkan seluruh modal yang ada tanpa mengandalkan pinjaman bank apapun.
Menurut penuturan Elizabeth, usaha yang telah ada selama setengah abad ini merupakan buah dari kerja keras dan kebiasaan membayarkan utang tepat waktu. Alhasil, mereka selalu didahulukan dalam hal penyediaan bahan yang mereka beli.
Jenis tas yang mereka produksi pun beraneka ragam seperti tas travel (perjalanan), tas perempuan, tas kosmetik, kerja, dompet dan juga ransel. Harga yang mereka tawarkan setiap unitnya dimulai dari RP 150.000 – Rp 300.000. Produknya pun tetap mengikuti keinginan pasar tren serta tetap menjaga kualitasnya.
Diusia yang tergolong senja ini, pasangan ini bahkan sudah mewariskan kembali usaha tersebut bagi anak cucunya. Elizabeth diharap tetap semakin berkembang dan bertahan dari banyaknya produk lain yang terbaru. Kesuksesan yang telah mereka capai ini adalah hasil kerja keras dan kesabaran yag pada akhirnya berbuah manis dan dapat dinikmati hingga masa tuanya. Tuhan telah memberikan kesempatan dan talenta seperti yang dimiliki oleh Eizabeth, maka pakailah talenta tersebut untuk mensejahterakan hidup Anda.
Baca Juga Artikel Lainnya;
Cynthia Kase, Sukses Jadi Konsultan Investasi dari Nol
Iwan Sunito, Anak Desa Jadi Pengusaha Properti di Australia
Strategi-strategi Selamatkan Usaha Anda dari Ancaman Krisis
Elizabeth,Elizabeth Halim,Handoko Subani,tas,brand,tas perempuan,tren,sukses,brand
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <!-- /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} ><! [endif] >