Kisah Nyata Holan Sihaloho dan Pengabdiannya di Pedalaman

Family / 31 July 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Holan Sihaloho dan Pengabdiannya di Pedalaman

daniel.tanamal Official Writer
8021

Holan Sihaloho merasa terpanggil untuk mengajarkan pendidikan kepada Suku Talang Mamak yang berada di pedalaman Riau. Suku Talang Mamak merupakan daerah dengan kondisi yang tertinggal karena mayoritas penduduknya tidak merasakan pendidikan. Atas kondisi ini mereka kerap dianggap bodoh oleh masyarakat atau suku diluar mereka.

Lebih kurang satu tahun setelah Holan mengunjungi suku itu, Tuhan pun membuka jalan dan Holan dapat membangun tiga kelas meskipun dengan materi yang seadanya yaitu kerja swadaya dengan dibantu oleh masyarakat.

Tiga bulan kemudian sekolah Talang Mamak Mandiri berdiri di kecamatan Kalang Jerijing dengan 57 siswa yang mendaftar. “Untuk mengajar Suku Talang Mamak ini tidak seperti mengajar disekolah-sekolah biasa. Kita memerlukan ekstra tenaga yang sungguh-sungguh,” ujar Holan.

Disinilah Holan dan tim pengajar menempa mereka, bukan hanya sebagai pengajar namun menjadi kakak, orangtua dan segalanya untuk mengurus mereka. Setelah sekolah berdiri banyak perubahan positif terjadi pada siswa-siswa di sekolah itu. Mereka mulai menghormati guru, memakai seragam dan juga menggunakan pulpen yang sebelumnya adalah alat yang asing bagi mereka.

Yang paling penting anak-anak kini mulai mempunyai cita-cita dan harapan mengenai masa depan mereka selanjutnya. Dan para orangtua pun mendukung Holan dan tim pengajarnya. Holan pun melakukan perluasan misi pendidikannya di Suku Talang Mamak yang berada di Durian Cacak.

Namun tantangan kerap datang seperti pihak yang ingin mengambil alih sekolah, hingga izin sekolah yang tidak ada hingga membuat para siswa tak bisa mengikuti ujian nasional. Keadaan ini sempat membuat Holan tertekan karena apa yang diperjuangkan seperti sia-sia.

Namun Holan tidak mengendurkan semangatnya dan konsisten apa yang diperjuangkannya didalam pertolongan Tuhan. “Saya percaya Tuhan itu tidak tidur, Tuhan mendengarkan keluh kesah orang yang punya niat sungguh-sungguh,” kata Holan.

Holan pun berkonsultasi dengan rekan-rekannya yang mengerti dibidang hukum. Akhirnya sekolah Suku Talang Mamak Mandiri dapat mengikuti ujian nasional. Setelahnya Holan pun menjalankan sekolah dengan sistem homeschooling. Dengan sistem ini, anak-anak pada pagi hari dapat membantu orangtua memotong karet dan juga beristirahat, setelahnya pada siang hari mereka dapat kembali bersekolah.

Kelelahan yang kami alami rasanya terbayar ketika anak-anak bisa menulis dan membaca juga mengikuti ujian nasional dan dapat lulus. Sejak 2005 hingga 2012 sekolah Talang Mamak terus mengalami perbaikan. Berbagai fasilitas semakin dilengkapi dan proses belajar mengajar semakin baik. Kehidupan masyarakat sekitar pun mengalami sebuah perubahan.

“Sebagai orang yang telah mengenal Kasih Tuhan kita jangan berdiam diri saja. Mari kita berbuat sesuatu untuk bangsa. Sekecil apapun itu, itu pasti berarti. Memang masalah pendidikan itu tanggungjawab negara, tanggungjawab pemerintah. Tapi mari kita melihat mungkin pemerintah kita terbatas dalam banyak hal. Sebab itu siapapun kita yang ingin memajukan bangsa ini, ayo kita berbuat sesuatu, supaya anak-anak ini terlepas dari kebodohan. Kalau mereka mengecap pendidikan, mereka pasti maju, pasti cerdas, pasti bisa bersaing dengan siapapun,” tutup Holan.

 

 

 

 

Sumber : V130729085609
Halaman :
1

Ikuti Kami