Badan Kesehatan Dunia (The World Health Organization - WHO) menyatakan bahwa sekitar 185 juta penduduk dunia mengidap hepatitis C dan menyebut hal ini bisa menjadi bom waktu yang berbahaya. Dalam peringatan Hari Hepatitis Sedunia pada 28 Juli lalu, WHO mengingatkan bahwa bom waktu tersebut bisa dihindari dengan menurunkan harga pengobatan untuk penyakit ini.
Penyakit hepatitis C ini disebarkan oleh virus, dan melalui kontak langsung dengan pasien seperti penggunaan jarum suntik, dan alat-alat lain yang memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh. Tidak seperti HIV, kebanyakan kasus hepatitis C masih bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat. Sayangnya, biaya pengobatan penyakit ini berbanding terbalik dengan para penderitanya yang kebanyakan dari negara-negara yang masyarakatnya kelas menengah ke bawah.
Penderita hepatitis C di wilayah Asia Pasifik sendiri termasuk di dalamnya Indonesia sebesar 60% dari total penderita seluruh dunia. Beberapa negara memberikan upaya sungguh-sungguh untuk memerangi penyakit yang sudah mencapai tingkat epidemi ini. Contohnya adalah Mesir, bekerja sama dengan produsen obat, pemerintah Mesir berhasil menekan biaya pengobatan yang membuat 220.000 orang bisa mendapatkan akses kepada pengobatan hepatitis C melalui program kesehatan nasional. Hal serupa juga telah dilakukan di Thailand dan akan diikuti oleh Rusia, Armenia, Georgia, Ukrania, dan Latvia serta beberpa negara Asia lainnya.
Sangat penting untuk mengenali gejala-gejala penyakit ini sejak dini, sehingga bisa dilakukan. Walau demikian hepatitis C dikenal sebagai penyakit mematikan yang sering tidak menunjukkan gejala-gejala awal, untuk itu sangat perlu untuk melakukan tes darah di laboratorium. Gejala-gejala awal penderita hepatitis C meliputi :
- Mudah lelah
- Sakit perut
- Nyeri otot
- Urin pekat
- Kulit gatal
- Penyakit kuning, suatu kondisi dimana kulit dan bagian putih pada mata terlihat kuning
Hepatitis C dapat membahayakan hati (Sirosis) hingga tahap kanker hati. Jika seseorang mengalami sirosis biasanya diikuti oleh gejala berikut :
Baca juga artikel lainnya :
Praise God! Perjuangan Derry melawan Hepatitis sudah berakhir
Hepatitis Sama Berbahaya dengan HIV/AIDS
Cek Kesehatan Hati, Jangan Tertipu Tampilan Segar
Indonesia Jagokan Ganda Campuran di Kejuaraan Dunia Bulutangkis
FBI Selamatkan 105 Anak Dari Perdagangan Manusia