Mengungkap 6 Mitos Tentang Tidur
Sumber: Google

Serba-Serbi Sehat / 18 June 2013

Kalangan Sendiri

Mengungkap 6 Mitos Tentang Tidur

Puji Astuti Official Writer
10778

Tidur yang nyenyak sangat penting bagi kesehatan tubuh, faktanya banyak orang yang mengalami masalah tidur. Gangguan yang dialami mulai dari mimpi buruk, insomnia, hingga masalah sakit persendian yang membuat tidur tidak nyenyak. Namun bukan berarti banyak tidur itu sehat loh, yuk kita cermati mitos dan fakta seputar tidur yang banyak dipercaya orang saat ini.

1. Agar sehat Anda butuh tidur selama delapan jam

Tidak ada yang ajaib dari angka delapan, ternyata kebutuhan tidur setiap orang itu berbeda-beda. Kapan Anda tahu kalau kurang tidur? Saat Anda mulai menguap di waktu-waktu membosankan di siang hari, demikian ungkap seorang psychologist dari New York Universitu, Joyce Walsleben, Ph.D., rekan penulis buku A Woman Guide to Sleep.

2. Jika Anda bisa, semakin banyak tidur semakin sehat

Itu harapan semua orang. Namun sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam cenderung mati muda dari pada mereka yang tidur hanya enam atau delapan jam. Mereka yang tidurnya terlalu panjang mungkin akan menderita sleep apne atau jeda bernafas selama tidur yang salah satu dampaknya adalah mendengkur, mengalami depresi dan juga bisa mengalami diabetes akibat kurang bergerak.

3. Tidur empat jam saja sehari sudah cukup

Banyak legenda orang terkenal yang tidurnya sangat singkat, seperti Bill Clinton, Madonna dan Margareth Thatcher. Namun menurut Thomas Roth, Ph.D., peneliti tidur dari Henry Ford Hospital di Detroit mengatakan bahwa orang-orang itu kemungkinan tidak menyadari betapa ngantuknya mereka. Terlalu sedikit tidur dapat merusak kesehatan Anda dan juga penampilan Anda, mulai dari turunnya performa, penilaian, dan juga tidak bisa konsentrasi. Bahkan kurang tidur menjadi salah satu penyebab obesitas.

4. Terbangun di tengah malam dapat membuat Anda kelelahan sepanjang hari

Sebalinya, hal tersebut mungkin siklus alami manusia. Banyak indikasi yang ditemukan peneliti bahwa manusia jaman dulu sering terbangun di tengah malam hanya untuk berbincang atau jika suami istri untuk bercinta. Ilmuwan emiritus Thomas Wehr, M.D mengungkapkan hasil penelitiannya, bahwa mereka yang tertidur tiga hingga lima jam kemudian terbangun di tengah malam selama satu atau dua jam, lalu tidur kembali beberapa jam menyatakan mereka tidak merasa lelah.

5. Anda butuh obat tidur jika mengalami insomnia setiap malam.

Obat tidur ditujukan bagi mereka yang mengalami masalah tidur dalam tingkat menengah. Mereka yang mengalami masalah tidu dalam jangka panjang disarankan untuk mengikuti terapi kebiasaan kognitif - mengubah persepsi tentang tidur dan belajar kebiasaan yang benar tentang tidur. Untuk itu jangan buru-buru minum obat tidur saat sulit untuk tidur nyenyak, kebanyakan mereka yang mengalami insomnia karena kekuatiran dan depresi, untuk itu ada baiknya untuk konsultasi lebih dahulu.

6. Kita bisa tidur lebih lama di akhir pekan

Setelah sepanjang minggu bangun pagi-pagi dan bekerja keras, maka menikmati akhir pekan dengan tidur lebih panjang sepertinya akan baik untuk memulihkan kondisi fisik kita yang kelelahan. Namun menurut Robert Stickgold, Ph.D., hal itu adalah "sleep bulimia" - mengganggu ritme alami tubuh dan membuat tubuh semakin tidak sehat.

Tubuh menyukai konsistensi, untuk itu yang terbaik adalah bangun di waktu yang sama setiap harinya selama seminggu. Jadi daripada menambah waktu tidur pada akhir pekan, lebih baik mengatur jam tidur sebaik mungkin sepanjang minggu.

Bagaimana dengan Anda, apakah ada mitos-mitos di atas yang selama ini Anda percayai? Dengan diungkapkannya kebenaran tentang mitos tersebut semoga dapat membantu Anda untuk memiliki pola hidup yang lebih baik.

Baca juga artikel lainnya :

4 Makanan & Minuman Untuk Atasi Insomnia

Hati- hati, Mikir Kerjaan Saat Jam Tidur Bisa Bikin Insomnia Lho

Bijaklah Menjalani 7 Profesi yang Dapat Mengganggu Tidur Anda

Jangan Biarkan Gangguan Tidur Si Kecil

Ada Apa Dengan Anak Dan Remaja Di Usia 4-14 Tahun?

Sumber : webmd.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami