Bertahan Saat Ditinggal Mati Oleh Orang Terkasih
eva Official Writer
Kehilangan seseorang yang sangat kita sayangi untuk selamanya, seperti orangtua, sahabat, pasangan, atau saudara kita memang menyakitkan. Bahkan hal tersebut tidak kita pungkiri dapat mengubah sebagian besar hidup kita, khususnya orang-orang yang sudah menjadi bagian kuat dari hidup kita.
Ada kalanya perasaan kehilangan untuk selamanya mampu membuat kita rentan untuk berpikir di luar logika bahkan tidak terkendali, seperti bunuh diri atau membiarkan diri terpuruk dalam kesedihan berlarut-larut. Namun, perlu diingat bahwa semua manusia pasti menghadapi kematian. Sama halnya dengan Yesus. Dia harus wafat di kayu salib demi kita, anak-anakNya yang dikasihi.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang ada di dalam setiap kita yang mampu berkata, “Anda dapat bertahan!” Berikut ini jawaban.com akan membagikan beberapa tips bagaimana dapat bertahan setelah kematian orang yang kita kasihi:
- Sebelum Anda bangkit kembali, hendaknya penuhi semua permintaan orang terkasih Anda yang masih belum terealisasi. Hal ini pada dasarnya akan membuat diri kita tenang, baik secara fisik maupun jiwa.
- Ketahui bahwa Anda memerlukan waktu untuk menjalani kehidupan normal kembali (setelah kematian orang terkasih). Pada awalnya, kesedihan tidak hilang secara mudah dan itu wajar. Namun, tetap tegar dan berpikir bahwa duka adalah bagian dari perjalanan hidup setiap orang walaupun masing-masing kita mengalaminya secara berbeda-beda.
- Pahami bahwa ada beberapa tahap yang harus Anda jalani dan itu tidak linear. Pada tahap ini, Anda akan mengalami penolakan, kemarahan, kebencian/dendam, atau bahkan penerimaan. Namun, hal tersebut hendaknya tidak menguasai Anda secara utuh dan dalam jangka waktu yang lama. Jalani setiap tahap tersebut dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu ada untuk Anda dan tidak akan pernah membiarkan Anda sendirian terlebih lagi dalam memulai hidup yang baru tanpa orang-orang yang Anda kasihi.
- Abaikan perkataan setiap orang yang menganggap bahwa Anda tidak semestinya perlu berduka. Berduka itu manusiawi. Menangislah jika memang itu mampu membantu melegakan perasaan Anda. Namun, jangan terlalu sering menangis dan usahakan untuk fokus dengan melakukan berbagai hal yang bisa mengalihkan kesedihan Anda. Seperti aktif dalam kegiatan pelayanan, sosial, dan kemanusiaan.
- Sadari bahwa Anda mempunyai pilihan. Ada waktunya untuk bersedih, menangis, meratap dan berduka. Namun ada waktunya untuk melakukan yang sebaliknya. Ketika air mata Anda mengering, itulah saatnya bagi Anda untuk bangkit kembali dan memulai hidup yang baru.
Ingatlah, duka adalah bagian dari proses hidup, bukan kejadian secara kebetulan. Bersabarlah dan damaikan hati dan pikiran Anda. Hidup harus berjalan, masa depan masih ada dan tetaplah bertahan demi orang-orang yang Anda kasihi!
Baca juga Artikel Lainnya:
Sanggupkah Aku Hidup Bila Suamiku Meninggal?
Ketika Cinta Tak Direspon Seperti yang Diharapkan
Saya Memilih Mengampuni Orang Yang Menipu Rp 74 Juta
Bertahan Saat Ditinggal Mati Oleh Orang Terkasih
Sumber : wkH.com/Eva
Halaman :
1