Kisah Nyata Cindy dan Penyakit Adiknya

Family / 15 May 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Cindy dan Penyakit Adiknya

daniel.tanamal Official Writer
15019

Cindy dan Anastasya adalah dua orang kakak beradik yang tinggal didalam keluarga dengan ekonomi yang minim. Ayah mereka meninggal dunia ketika Cindy masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Kehidupan mereka ditopang oleh usaha sang ibu di bidang kuliner dan juga menjahit. Semangat ibu untuk bekerja demi keluarga begitu tinggi.

Berawal dari sebuah sariawan kecil di bibir Tasya, lama-kelamaan menjadi sebuah benjolan yang tidak kunjung sembuh. Akhirnya Tasya di memeriksakan diri ke dokter. Tak berapa lama, hasil pemeriksaan dari dokter menyatakan bahwa benjolan tersebut adalah sebuah kanker lidah yang menyebar dengan cepat. Hal ini tentu membuat keluarga Cindy kaget. Pada awalnya sang ibu dan Cindy tidak memberitahukan hal ini kepada Tasya.

Hingga pada sebuah pemeriksaan lanjutan, Tasya yang penasaran terhadap penyakitnya menanyakan hal itu kepada dokter. Dokter pun menyatakan bahwa Tasya terkena kanker mulut. Tasya pun meminta agar ibunya tidak lagi menutup-nutupi perihal penyakitnya dan tidak menangis didepannya terkait penyakit itu.

Bersama Ibu dan kakaknya Cindy, Tasya turut berjuang untuk melawan penyakit tersebut. Sang kakak pun ikut memberikan motivasi dengan menganjurkan agar Tasya menuliskan kisahnya tersebut. Kondisi kesehatannya yang menurun, membuat Ibu dan Cndy membawa Tasya berobat ke Singapura.

Ternyata keadaan ini membuat Cindy tertekan dan didalam pergumulannya dirinya sempat terpikir untuk lompat dari sebuah taksi yang ditumpanginya. Kekecewaannya terhadap Tuhan akibat kondisi adiknya sempat membuatnya kehilangan kepercayaan. Namun perkenanan Tuhan yang melingkupinya membuat Cindy tersadar untuk menghadapi situasi ini bersama-sama dengan keluarganya.

Namun kanker lidah yang dideritanya ternyata begitu berbahaya hingga membuat Tasya tidak dapat diselamatkan lagi. Keadaan ini begitu mengguncang sang Ibu, terutama Cindy yang sempat tidak percaya lagi oleh kekuasaan Tuhan yang menyelamatkan. Namun buku diary Tasya yang dibaca oleh Cindy ternyata berisikan curahan hati Tasya yang begitu percaya kepada mukjizat Tuhan dan tidak pernah sekalipun kecewa terhadap rencana Tuhan didalam hidupnya.

Dari hal itu, Cindy pun yang semulanya kecewa berat terhadap Tuhan dapat dijamah dan dipulihkan. “yang pertama kali saya lakukan adalah saya minta ampun dulu sama Tuhan. Saya salah persepsi pada Tuhan. Ternyata apa yang Tuhan ijinkan itu sesuatu hal yang indah sesuatu yang tidak bias dipikirkan oleh kita sebagai manusia. Tapi ada satu makna lain yang mau Tuhan kasih,” ungkap Cindy.

“Rancangan Tuhan terkadang tidak bias kita mengerti. Tapi apa yang Tuhan bikin kepada hidup Tasya dan disaat-saat akhir dari hidupnya dimana dia harus bertahan dengan kankernya itu disitulah saya sadar bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya. Dan Tuhan masih ada buat saya.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Jacob, Nama Anak Terpopuler di Amerika Serikat

Warga Yunani Tuntut Kerugian Invasi Nazi

Komsel Unik Bernama "Beer And The Bible"

Sebuah Gereja Diteror Tanda 666 dan Swastika

Mau Panjang Umur? Ikuti Kebiasaan Ini!

Legenda NBA Siap Bebaskan Tahanan Korut Asal AS

Sumber : V130513185042
Halaman :
1

Ikuti Kami