Kesalahan Orangtua yang Sering Dilakukan
Sumber: thinkstock

Parenting / 9 April 2013

Kalangan Sendiri

Kesalahan Orangtua yang Sering Dilakukan

Lois Official Writer
6598

Ada hal-hal yang biasanya dilakukan orangtua yang disadari bukanlah hal yang baik. Orangtua dapat melakukan kesalahan dalam berprilaku saat mendidik anak, namun masih tetap dilakukan. Kebiasaan ini sulit dihentikan. Lalu, apa saja perbuatan orangtua yang malah terkadang menghambat didikan berkualitas untuk anak? Ini dia perbuatan-perbuatan tersebut menurut Dr. Phil, psikolog yang sering menjadi pembicara dalam talkshow Oprah :

Emosi Berlebihan

Seringkali orangtua mengatakan pada anak untuk tidak cengeng, tidak cepat mengamuk saat keinginannya tidak dituruti, ataupun memarahi anak saat anak berteriak. Namun, intonasi nada tinggi itu kita keluarkan saat sedang memarahi anak sehingga membuat anak melakukan hal yang sama. Perlu diketahui, anak-anak lebih responsif jika diberitahu secara lembut tapi tegas.

Tidak Taat Aturan

Kita sebagai orangtua menetapkan beberapa aturan, tapi kita sendiri melanggarnya. Ketika anak-anak melihat hal ini, mereka pun tentu akan mengikuti perbuatan yang sama. Setiap apa yang kita lakukan menjadi contoh hidup baginya. Contohnya saja, kita memarahi anak saat sang anak buang sampah sembarangan, namun kita sendiri melakukannya. Tentu sang anak tidak akan menurut karena orangtuanya pun melanggar aturan yang dibuat.

Memperlakukan Anak Seperti Orang Dewasa

Memberi anak kebebasan berpendapat dan memberikan kesempatan pada anak untuk memutuskan sendiri dengan resiko yang harus ditanggungnya, hubungan orangtua dan anak bukanlah hubungan demokrasi. Karena itu, jangan sampai kita membuat kesalahan dengan menyetarakan perlakuan serta aturan terhadap anak, terutama anak yang masih kecil yang belum mengerti apa-apa.

Memberi Imbalan

Ternyata memberi imbalan bukanlah cara terbaik menurut dr. Phil. Menurutnya, hal yang terpenting adalah menentukan pencapaian apa yang memang pantas diberikan agar anak termotivasi. Jika memberi imbalan terus dilakukan, dia akan tumbuh menjadi anak super penuntut.

Penghargaan dan Hukuman

Hati-hati terhadap pujian yang keluar dari mulut. Pujian memang pantas dan sesuai untuk membangun kepercayaan diri anak tapi jangan terlalu sering dipuji, pujian akan terasa basi. Selain itu, jika anak berbuat salah, jangan dihukum dengan hukuman yang menakutkan. Jika hukuman yang diberikan terlihat kurang adil, kita akan kehilangan kesempatan untuk memberi ‘pelajaran’ yang tepat pada anak.

Kedisiplinan Kendor

Jangan biarkan disiplin menjadi kendor. Misalnya saja kita tidak memperbolehkan anak makan permen sama sekali, namun suatu ketika anak bisa diperbolehkan. Lain halnya jika makan permen tersebut dibatasi. Sangat penting untuk menunjukkan konsistensi suatu aturan di depan anak. Hal ini akan membuat anak mengerti bahwa setiap perbuatannya punya konsekuensi sendiri.

Para orangtua, kita ini seperti pembentuk bejana tanah liat. Kalau tanah liat itu sudah kering, maka tidak bisa kita bentuk lagi. Tugas kita adalah membentuk anak-anak sesuai dengan visi dan tujuan yang Tuhan berikan.

Sumber : detik.com by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami