Adanya kebebasan beragama di Indonesia memungkinkan kita untuk memiliki Alkitab bahkan lebih dari satu. Namun, di beberapa negara komunis, hal ini terjadi sebaliknya. Bahkan banyak orang percaya harus membahayakan nyawa mereka untuk mendapatkan Alkitab.
Mantan tentara Laos, Bounchan Kanthavong, dipenjara karena kesaksian iman Kristennya di salah satu negara di Asia Tenggara, seperti yang dilansir cbn.com (27/11).
Bukannya menginginkan makanan, apa yang paling diinginkan oleh Bounchan adalah Alkitab.
Bounchan mengaku mengenal Yesus ketika dirinya ditugaskan ke beberapa desa umat Kristen di Laos dan pada akhirnya tertarik dengan ibadah pujian yang dilakukan oleh penduduk desa. Setelah kejadian itu, dirinya tidak berhenti berbagi iman Kristennya kepada orang-orang. “Saya pulang dari gereja dan berbicara mengenai Tuhan,” akunya kepada Voice of the Martyrs selama wawancara. “Banyak orang yang datang, mereka ingin menjadi Kristen juga. Segera, seluruh penduduk desa akan datang,” tambahnya.
Akan tetapi, pemerintah menolak perubahan iman Bounchan dan memenjarakannya selama 15 tahun. Hingga kini, Bounchan masih bergerak memberitakan firman Tuhan kepada orang-orang di Laos. Bagaimana dengan Anda?
Baca juga:
Wanita ini Diancam Pemerintah Kansas Karena Berbuat Kebaikan
Veteran ini Dipecat Akibat Email Signature "God Bless America"
Lagi, Catarina Migliorini Lelang Keperawanannya di Media Online
Pria ini Diusir dari Mal Karena Imannya kepada Yesus
Website Cina Terancam Akibat Jual Boneka Seks Ukuran Anak
Bocah dengan Tumor di Leher Dapat Disembuhkan dengan Viagra
OBI, Bukti Pelayanan bagi Pendidikan Anak
A True Story of Lita Zein: I have Something that Nobody Has
Why is The Birth of Jesus Delievered to the Shepherd?