Susilo Bambang Yudhoyono sebagai seorang presiden pun tak lepas dari kritikan. Twitter orang nomor satu di Indonesia ini seringkali menerima kata-kata yang kurang enak didengar telinga. Isu apa saja dan seperti apa komentar yang tak sedap itu? Berikut ini ulasannya.
SBY Sebagai Penulis Buku
Baru-baru ini SBY sering menulis status tentang proses pembuatan buku berjudul SAP yang dia tulis sendiri. SBY berharap dapat membuat masyarakat dan calon presiden berikutnya terinspirasi kisah yang mengalir di dalamnya, namun statusnya menuai beberapa komentar. Satu di antaranya mengatakan SBY adalah presiden yang rajin menulis. Beberapa akun twitter juga mengatakan SBY merambah dunia penulis yang bukunya nanti dapat dianggap sebagai saingan dari penulis lainnya.
Keprihatinan SBY Dicerca
Berulang kali SBY menulis status bahwa dirinya sangat prihatin dengan berbagai masalah yang terjadi di Indonesia maupun masalah yang terjadi di Filipina namun dia kerap mendapat cemoohan dari para pengikutnya di twitter. Padahal SBY juga seringkali mengajak warganya untuk saling membantu dan mendoakan para korban yang telah mengalami musibah.
Status Tentang Anggaran Belanja yang Harus Tepat Waktu
Tatkala SBY sedang menulis status mengenai belanja negara yang harus tepat waktu, seseorang justru memberi komentar yang sangat pedas. “Belanja negara di pusat & di daerah jg harus dilaksanakan tepat waktu…” tulis SBY. Karena status itu, pria ini menyebut SBY sebagai sosok yang mata duitan.
Sering Nge-Tweet
SBY pernah diminta salah seorang warga untuk tidak selalu men-tweet. Namun sebenarnya, akun @SBYudhoyono yang memang akun resmi sang presiden tidak semua statusnya dari SBY. Diketahui jika statusnya ada tulisan kata *SBY maka itu baru tulisannya.
Say What You Do, Do What You Say
Saat SBY menulis kata-kata tersebut, salah seorang pengikutnya pun menyangkutpautkannya dengan kasus Akil Mochtar, ketua MPK yang terbukti bersalah menggelapkan uang. SBY diminta untuk mengusut kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.
Kasus Munir
SBY kala itu menulis bahwa dia sedang berada di Rusia untuk menuntaskan kasus kemanusiaan yang terjadi di Syria. Hal ini membuat pertanyaan tentang kasus kemanusiaan yang terjadi di Indonesia, termasuk kasus kematian Munir yang merupakan pejuang HAM yang sampai sekarang belum diketahui titik terangnya.
Tujuan Akun Twitter SBY Dibuka
Kala itu, presiden menuliskan di statusnya bahwa kendala yang dialami masyarakat dapat dilaporkan langsung ke dirinya. Namun, beberapa pengikut SBY di twitter mempertanyakan tujuan akun itu. Menurut mereka, komentar dan pertanyaan seputar negeri tak pernah diperhatikan oleh orang nomor satu di Indonesia ini.
Sangsi atau Sanksi
Nampaknya SBY harus berkata-kata dengan sempurna juga jika tidak ingin dicerca. Suatu kali, SBY membuat status tentang Papua dimana ada 18 penonton tinju yang tewas. “Saya sudah instruksikan Polri untuk tangani secara tuntas. Yg salah mesti diberi sangsi. *SBY*” tulisnya yang kemudian direvisi oleh pengikutnya.
Kritikan bisa membangun bila kritikan itu digunakan untuk kepentingan yang dikritik sehingga dia bisa tampil lebih baik, namun kritikan yang tidak pada tempatnya terjadi saat kita melampiaskan kekesalan hati dengan mengkritik. Namun, sebelum mengkritik, kita lihat sendiri dulu. Jangan sampai kita hendak mengkritik namun kita sendiri melakukan hal tersebut.
Baca juga :
Menjadi Sahabat Bagi Pasangan : Istri Kepada Suami (1)
Cara Memilih Mangga yang Manis
Latihan Fisik yang Dapat Sembuhkan Osteoporosis
Belajar Dari Yakub, Seorang Penipu yang Menjadi Terberkati
Ciri Orangtua yang Jadi Sahabat Anak
Soekarno, Pejuang Kemerdekaan dengan Segala Romansanya
Minuman yang Harus Dihindari Penderita Diabetes
Sumber : vemale.com by lois horiyanti/jawaban.com