Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11 TB)
Dapatkah anda melihat kebenaran ini, bahwa Tuhan bukannya tidak mempunyai rancangan-rancangan tentang masa depan kita sekalian, tapi mampukah kita melihat dan mengenali rancangan-rancanganNya, visi-visiNya tentang masa depan kita sekalian? Kalau anda tidak dapat melihat rancangan-rancanganNya yang indah tentang masa depan anda, maka dengan sendirinya anda akan melihat kepada masa lampau dan anda akan hidup dimasa lampau serta berpikir seperti masa lampau.
Pernahkah anda berjumpa dengan seorang anak kecil yang selalu bertanya tentang apa yang ada didepannya saat diajak bepergian oleh sang ayah. Ayah anak kecil tersebut dengan giat menceritakan segala sesuatu yang diketahuinya kepada anak yang dikasihinya. Segala sesuatu yang ada didepan mereka yang pernah dilihat oleh sang ayah namun belum terlihat oleh anak tersebut. Pada saat dijalani, sang anak akhirnya melihat kebenaran dari segala sesuatu yang diceritakan oleh ayahnya dan rasa percayapun muncul. Dan kini anak itupun mempunyai suatu panutan, suatu gambaran dari sosok peribadi yang dapat dipercaya, sosok yang dapat menuntunnya kedepan sekalipun ia tidak mengetahui apa yang ada didepannya.
Tahukah anda, jika anak dididik seperti ini, maka anak akan bertumbuh dengan rasa percaya diri karena ia telah belajar dari sosok pribadi yang dapat dipercaya. Anak inipun tahu bahwa lampu mobil yang ditumpanginya pada saat berjalan dimalam gelap tidak dapat menerangi jalanan langsung sampai ditempat tujuan. Lampu mobil yang ditumpanginya hanya dapat menerangi jalan dengan jelas sejauh kira-kira dua meter, namun sang ayah yang mengenderai mobil tidak berhenti untuk mengevaluasi jalanan terus menerus dan berjalan terus sejauh yang dapat dilihat oleh matanya sampai akhirnya tiba ditempat tujuan. Anak yang berada dalam mobil tersebut mempercayakan seluruh perjalanannya kepada ayah yang mengendarai mobil tersebut. Apakah yang akan terjadi jika ayah yang mengendarai mobil tersebut terus menerus melihat kebelakang, sementara tujuan akhir berada didepan mereka?
Pelajaran apakah yang diperoleh anak dari sang ayah yang terus menerus menceritakan apa yang dapat dilihatnya jauh kedepan sebelum segala sesuatu yang diharapkannya terlihat sampai gelap menerobos gerbang malam dimana cahaya mentari berganti dengan cahaya lampu yang menerangi jalan? Satu hal pasti, sang anak mengetahui arah, tujuan dan destinasi perjalanan mereka dan jalanan yang dilalui mobil mereka tidak selamanya mulus, lurus ataupun bebas hambatan namun hal ini bukan berarti bahwa hambatan-hambatan yang ada menyebabkan mereka tidak bisa mencapai destinasi mereka. Mereka selalu bisa kembali ke arah tujuan perjalanan mereka sekalipun terdapat gangguan disana-sini ataupun mengambil jalan memutar jika ada jalan yang ditutup; jam kedatangan mereka mungkin terlambat, tetapi mereka akan sampai ditempat tujuan selama mereka tidak menyerah karena kondisi jalanan yang buruk, cuaca yang tidak baik, terbatasnya penerangan dijalan yang mereka tempuh dan lain-lain sebagainya yang tidak terduga sebelumnya.
Demikian juga dengan kita anak-anak Tuhan, Tuhan ingin mengantarkan kita dengan selamat tiba ditempat tujuan karena Ia yang mengajar kita tentang segala sesuatu yang memberi faedah serta menuntun kita dijalan yang harus kita tempuh agar kita tidak tersesat (Yesaya 48:17). Apakah kita pernah bertanya kepada Tuhan akan arah dan tujuan hidup kita ini? Apakah kita sekalian yang percaya padaNya menemukan identitas diri kita dalam Kristus itu? Apakah kita mengizinkan Bapa mengendalikan kendaraan kehidupan kita ini? Ataukah kita ingin mengambil alih kendali dan mengendalikan kehidupan kita ini seperti yang kita kehendaki? Saya berdoa, agar kita sekalian yang percaya padaNya mengizinkan rencanaNya yang indah bagi masa depan kita sekalian digenapi. Amin.
Penulis
Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California
www.rccla.org
Baca juga artikel lainnya :
Belajar dari Talenta Besar Whitney Houston
Gereja Liverpool Refleksikan Visi Martin Luther
Bertengkar Itu Pilihan (Part 1)
Bertengkar Itu Pilihan ( Part II)
Bakti Sosial (Berbagi Kasih Dengan Anak-Anak Tanah Merah - OBI)
RATUSAN ANAK BELAJAR FIRMAN TUHAN LEWAT SUPERBOOK!
Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD