Kisah Nyata Billy Simpson, Juara Pertama The Voice Indonesia

Family / 15 November 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Billy Simpson, Juara Pertama The Voice Indonesia

Budhi Marpaung Official Writer
12033

Halo, saya Billy Simpson. Terjun di dunia musik dan nyanyi adalah impian saya. Namun, jika Tuhan tidak mewujudkannya sampai saya meninggal, saya tidak akan pernah kecewa atau bahkan complain ke Tuhan. Toh, juga saya masih punya hal lain yang Tuhan titipkan pada saya.

Sebelum mengikuti ajang The Voice Indonesia, saya adalah seorang creative director di sebuah perusahaan olahraga. Pekerjaan itu menyenangkan saya dan saya sudah nyaman dengan hal tersebut. Meski belum dikenal luas oleh rakyat Indonesia, saya sudah terlibat di gereja dimana saya sampai hari ini beribadah (JPCC, pen) yakni sebagai penulis lagu dan pemimpin pujian. Bagi saya, itu sudah lebih dari ekspektasi.

Musik itu Powefull

Dari pengalaman hidup yang saya jalani, saya mendapati bahwa musik adalah sesuatu yang cukup powerful. Itu dapat menginspirasi dan membawa perasaan yang baru terhadap kehidupan orang lain.

Oleh sebab itulah, saya telah berkomitmen untuk memakai musik saya untuk tujuan yang lebih baik, termasuk di dalamnya menginspirasi dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Mencapai tujuan tersebut, saya terus mengeksplorasi diri. Saya menggali setiap potensi yang Tuhan berikan di dalam saya. Sakit memang menjalani prosesnya, tetapi saya tahu itu baik untuk saya.  

Awal Mula Ikut The Voice Indonesia

Dari dulu, banyak sekali orang yang berkata kepada saya, ‘Bill, kamu mah gak punya tampang penyanyi’. Jangan salah, saya tidak menjadi down dengan ucapan-ucapan tersebut. Sebaliknya itu melecut saya untuk berusaha lebih baik dan mendorong saya untuk menemui pihak-pihak label rekaman.

Hasilnya, pihak label yang pernah saya temui waktu itu kompak menolak saya dan menyarankan agar saya tetap bekerja di kantor saja.

Setelah kejadian-kejadian tersebut, saya mendengar ada sebuah kompetisi nyanyi yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Penasaran dengan kemampuan yang sebenarnya saya miliki, saya pun nekat mendaftarkan diri ke kompetisi The Voice Indonesia.

Perlu diketahui, hubungan saya dengan hal yang disebut kompetisi sebenarnya kurang baik. Dari kecil, kalau ikut kompetisi apapun pasti kalah. Di saat saya mengikuti ajang kompetisi nyanyi The Voice Indonesia, saya bilang ke Tuhan, “Ini saya ikut aja. Kalau pun menang atau kalah, biar Tuhan yang nentuin. I just do my part.”

Kompetisi bergulir dan setelah melalui berbagai tahapan, seperti yang diketahui, saya lah yang akhirnya menjadi pemenang di sana. Senang tentu menjadi juara satu The Voice Indonesia, tetapi saya pikir ini adalah sebuah proses yang mana masih banyak proses lain yang saya lewati. Oleh karena saya meyakini apa yang pernah dikatakan seseorang dan saya dengar, ‘Talent can bring you Up, but only character can help you stay there’. Saya tahu karakter saya yang akan membuat saya bertahan bukan hanya di industri musik, tetapi di dalam kehidupan yang saya jalani ini.  

Arti Tuhan Bagi Saya

Bagi saya, Tuhan merupakan sesuatu yang inti sekali. Talenta, karunia apa yang saya miliki saat ini, itu semua dari Tuhan. Kalau saya dengan talenta ini, bisa jadi berkat untuk banyak orang, itu merupakan sebuah kehormatan yang Tuhan titipkan di dalam kehidupan saya.

Belum Puas

Setelah saya pikir-pikir, puas atau tidak dengan pencapaian yang diraih, berhenti dimana, itu biar Tuhan yang tentukan. Saya saat ini tidak boleh puas dengan kemenangan di The Voice. Karena apa? Karena saya masih ada album saya dan banyak hal yang mau saya lakukan.

Tuhan akan terus bawa kita naik dan bukan turun. Jadi, masih banyak hal besar yang pasti Tuhan sudah sediakan. Gak hanya untuk kehidupan saya, tapi untuk kehidupan banyak orang.

Nilai-Nilai Kehidupan yang Dipegang

Ada 3 nilai yang saya pegang di dalam kehidupan saya :

1. Creativity itu datangnya dari Tuhan. Selama kita terhubung dengan sumber kreativitas tersebut, kita akan bisa terus kreatif. Kreativitas itu tidak akan pernah berhenti. Saya gak takut, kalau saya harus nulis lagu terus, saya nulis lagu terus. Gak akan berhenti. Bahan gak bakalan habis, istilahnya begitu. Karena bukan saya yang hebat, melainkan karena Tuhan yang di dalam saya yang hebat.”

2. Never compare. Jangan pernah bandingkan kita dengan orang lain. Kita semua punya jalan cerita masing-masing. Jadi santai aja. It’s oke.”

3. We are all men to do great things. Kita semua seharusnya melakukan hal-hal yang besar. Karena apa? Karena kita menyembah Tuhan yang besar dan kita di-design serupa dan segambar dengan Tuhan.

 

Bagi saya pribadi, berjalan dengan Tuhan itu menyenangkan karena hidup itu jadi lebih baik, lebih asyik, dan lebih terarah.        

 

Sumber Kesaksian :

Billy Simpson

Sumber : V131113143123
Halaman :
1

Ikuti Kami