Mengakhiri Pertandingan dengan Baik
Sumber: ptpittsburgh.com

Kata Alkitab / 14 November 2013

Kalangan Sendiri

Mengakhiri Pertandingan dengan Baik

Lois Official Writer
10945

Setiap orang tentu berharap dapat mengakhiri hidupnya dengan baik, permasalahannya tentu harus ada proses yang harus diikuti agar dapat mencapai garis finis dengan baik. Di dalam surat Rasul Paulus kepada Timotius dia berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman…” [kitab]iitim4:7-8[/kitab]

Ini merupakan ungkapan syukur Paulus karena dia akan mengakhiri kehidupannya dengan baik. Di dalam hidup ini, banyak orang yang memulai dengan baik tapi tidak menyelesaikannya dengan baik. Di tengah perjalanan kehidupan, banyak yang tersandung dan masuk ke lubang dosa.

Lantas, bagaimana mengakhiri perjalanan hidup dengan baik? Rasul Paulus sendiri contoh nyata bahwa dia mengakhiri hidupnya dengan baik, padahal dia memulainya dengan tidak baik. Namun, semua itu karena kasih karunia Tuhan sehingga dia bisa menerima keselamatan dan berhasil.

Sejak saat pertobatan kita dan pengenalan kita akan kasih Tuhan, sudah semestinya kita terus berjalan di dalam kebenaran-Nya. Namun di dalam perjalanan hidup kita, memang ada hal-hal yang kita sesalkan terjadi. Ada pula hal-hal yang seharusnya kita lakukan tapi tidak kita lakukan, itupun akan ada penyesalan. Karena itu, ada beberapa hal yang tidak seharusnya dilakukan yaitu :

TIDAK MENJAGA BATAS

Melewati Batas Berelasi dengan Lawan Jenis

Salah satu dosa yang paling sering terjadi adalah dosa di dalam perzinahan. Karena itu, kita perlu memberi batas. Jika batas dilanggar, maka saat itulah dosa sudah masuk. Jangan memberi perhatian yang begitu mendalam kepada seseorang, meneleponnya waktu mengalami sedikit kesusahan, bahkan menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi. Semua orang selalu senang menerima perhatian, karena itu ketika dia menerima perhatian itu, dia merasa bahagia dan perasaan-perasaan romantis pun muncul.

Bercanda Terlalu Sering

Bercanda hal yang wajar dilakukan, namun jika suka bercanda padanya melebihi pasangan atau orang-orang yang lebih dekat dengan kita, maka tentu ada alasan di baliknya.

Berkenalan Terlalu Mudah

Hanya atas nama beramah-tamah, kita jangan sampai berkenalan terlalu mudah. Harus kita sadari mengapa kita mau berkenalan dengannya? Karena menurut kita dia sedikit banyak menarik. Karena menarik, di kemudian hari dapat menjadi masalah jika perkenalan ini terus berlanjut. Di dalam Amsal 5, Tuhan memanggil perzinahan dengan kata-kata yang keras seperti maut, dunia orang mati, dan habis binasa. Tidak ada yang manis dan indah dengan perzinahan. Jadi jaga batas [kitab]amsal5:20-21[/kitab]

TIDAK MENJAGA BADAN

Merasa Semakin Dewasa

Ada dua badan yang harus dijaga yaitu badan jasmani dan rohani. Badan jasmani seperti kita ketahui yaitu tubuh kita ini dimana kita tetap pelihara agar terus sehat. Namun, badan rohani lebih penting untuk dijaga.

Biasanya semakin kita bertambah usia, semakin kita mengerti apa yang sebaiknya dilakukan. Namun, seringkali karena merasa kita tahu, kita tidak berhati-hati sehingga kita melakukan dosa. Misalnya dosa kesombongan. Banyak orang yang memulai hidup dengan kerendahan hati tapi mengakhiri dengan kesombongan. Mengapa pertama rendah hati? Karena belum ada pencapaian, hasil sehingga orang rendah hati. Tapi setelah berhasil, kita mulai sombong dan menganggap diri lebih. Kita menjadi sombong setelah kita berhasil, kita merasa kita paling benar dan orang lain salah. Kita cepat tersinggung ketika kita tidak mendapatkan penghargaan yang kita anggap seharusnya kita terima. Tidak heran jika orang semakin tua, semakin sombong akan pencapaian dirinya.

Tidak Mengakui Keterbatasan

Mudah sekali kita tergoda melakukan banyak hal tanpa menyadari kebatasan kita. Kita tidak mau menerima bahwa kita pun terbatas. Biasanya, kita semakin memacu diri tapi ternyata kita tidak bisa. Kita menginjak kaki orang, menganggap diri super sehingga melakukan segala hal.

Kadang kita lupa ada Tuhan dan kita harus melakukan apa yang Dia inginkan. Jadi kita harus serahkan semua pada Tuhan karena Tuhan bisa memanggil kita ataupun orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diinginkan-Nya. Jadi lakukanlah apa yang seharusnya dan sewajarnya. [kitab]amsal3:5-6[/kitab]

Ada beberapa hal lainnya yang perlu kita jaga seperti menjaga batin, keluarga, iman, dan banyak yang lainnya. Namun saat kita menginginkan hasil pertandingan dengan baik, maka mulailah menjaga batas dan badan kita.

 

Baca juga :

Cara Memilih Mangga yang Manis

Latihan Fisik yang Dapat Sembuhkan Osteoporosis

Belajar Dari Yakub, Seorang Penipu yang Menjadi Terberkati

Semut dan Belalang di Negeri Serangga

Mau Langsing Setelah Melahirkan? Ini Caranya

Artis di Dunia Politik dan Perselingkuhan

Ciri Orangtua yang Jadi Sahabat Anak

Soekarno, Pejuang Kemerdekaan dengan Segala Romansanya

Sumber : telaga.org by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami