Kembali terjadi kecelakaan udara, kali ini sebuah helikopter milik TNI jatuh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11/2013). Helikopter jenis MI-17 ini merupakan salah satu alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang canggih dan terbilang baru karena dibeli pada tahun 2011 lalu.
Menanggapi jatuhnya heli buatan Rusia tersebut, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DR) TB Hasanudin meminta TNI melakukan evaluasi atas alutsista yang dimilikinya.
"Kalau sistem pengadaan suku cadang dan sistem pemeliharaannya tidak mendapatkan perhatian serius, tidak mustahil semua alutsista modern ini lambat laun akan menjadi barang yang tak ada manfaatnya, yang membahayakan prajurit dan tak memiliki daya tangkal lagi dalam sistem pertahanan kita," demikian tegas Hasanudin.
Pada saat kecelakaan, helikopter tersebut memuat 19 penumpang yang terdiri dari 12 warga sipil dan 7 anggota TNI. Menurut berita yang dirilis oleh Kompas.com, 5 anggota TNI dan 8 warga sipil tewas dalam kecelakaan tersebut, sedangkan 6 orang lainnya dirawat di rumah sakit karena luka berat.
Kecelakaan alutsista milik TNI ini bukanlah pertama kalinya, sebelumnya pada tahun 2012 lalu dua pesawat TNI jatuh. Kecelakaan merupakan sebuah kejadian yang tidak diharapkan, namun hal ini bisa diminimalisir melalui berbagai cara, salah satunya adalah yang diungkapkan oleh TB Hasanudin, yaitu melalui pemeliharaan alat transportasi yang juga sistem pertahanan milik TNI tersebut.
Baca juga artikel lainnya :
T.B Simatupang Dianugerahi Pahlawan Nasional
Pesawat Tempur TNI AU Jatuh Di Perumahan Warga
Korban Fokker 27 Bertambah Satu Orang
Bakti Sosial (Berbagi Kasih Dengan Anak-Anak Tanah Merah - OBI)
RATUSAN ANAK BELAJAR FIRMAN TUHAN LEWAT SUPERBOOK!
Sumber : Kompas.com | Puji Astuti