Dalam Mengambil Sebuah Keputusan
Sumber: wordpress.com

Kata Alkitab / 31 October 2013

Kalangan Sendiri

Dalam Mengambil Sebuah Keputusan

Lois Official Writer
7813

Berangkat dari kisah Esau yang meminta kacang merah dari Yakub, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik. Kejadian ini sebenarnya ada di dalam kehidupan kita sehari-hari dan terkadang kita pun melakukan hal yang sama yang seperti Esau lakukan. Jangan biarkan hidup kita ditentukan oleh apa yang kelihatan. Berikut ini pelajaran yang bisa kita petik :

Jangan Ditentukan Oleh Keadaan ([kitab]kejad25:30[/kitab])

Apa yang terjadi pada kita, janganlah keadaan menentukan bagaimana kita harus bertindak. Selalu bertindak sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita. Saat situasi mendesak, seperti kelelahan yang Esau rasakan, kita tak perlu tergesa-gesa mengambil keputusan. Tapi berhikmatlah dan tentukan yang terbaik sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu saat situasi pelik.

Lihat dengan Benar ‘Transaksi Bisnisnya’ ([kitab]kejad25:31[/kitab])

Yakub berkata kepada Esau, “Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.” Mari kita coba bayangkan. Hak kesulungan adalah sesuatu yang berharga di jaman mereka, karena si sulunglah yang menjadi hak Tuhan dan si sulunglah yang mendapat berkat dari ayahnya, lebih daripada saudara-saudara yang lain. Namun, jika ditukarkan dengan semangkuk kacang merah, apakah berharga? Apakah itu ‘transaksi bisnis’ yang sesuai? Karena itu, dalam tiap keadaan, lihatlah bagaimana ‘transaksi bisnis’ yang berlangsung, apakah merugikan atau tidak, apakah punya faedah atau tidak, apakah bermanfaat atau tidak, dan yang paling penting, apakah memuliakan Tuhan atau tidak.

Jangan Meremehkan Segala Sesuatu ([kitab]kejad25:32[/kitab])

Ini yang kita sering dengar baik di khotbah manapun. Esau menganggap hak kesulungannya sebagai sesuatu yang remeh. Jangan pernah menganggap remeh apapun, bahkan jika itu di dalam pemandangan kita sebagai sesuatu yang remeh.

Jangan Bersumpah ([kitab]kejad25:33[/kitab])

Ini juga yang dilarang Tuhan. Kita tidak boleh bersumpah demi nama Tuhan, karena siapakah kita yang berani mengucapkan atas nama Tuhan? Kita juga tidak boleh bersumpah atas nama kita sendiri, karena kita bahkan tak tahu berapa jumlah rambut kita dan kita bukanlah pencipta atas diri kita sendiri. Kita tak berkuasa untuk menentang maut, jadi apa haknya kita atas diri kita? Tuhanlah yang punya hak itu.

Keputusan yang sudah kita ambil, baik pada akhirnya benar atau salah, semuanya harus kita pertanggungjawabkan. Namun, biarlah kita mendapatkan hikmat dalam membuat keputusan dengan benar.


Baca juga :

3 Resep Jenis Mayonaise Untuk Anda

Pilates, Rahasia Artis-Artis Hollywood Ini Berperut Ramping

Anak Bermasalah? Orangtua yang Harus Instropeksi

Cakupan Musik Dalam Berkarir

Oktober dan November JCers, Salute!

Sumber : jawaban.com by lois horiyanti
Halaman :
1

Ikuti Kami