Maretta Astri Nirmala, wanita muda yang masih berusia 26 tahun ini adalah salah satu pebisnis fashion sukses di tanah air. Ceritanya, hanya dalam jangka waktu dua tahun ia sudah membuktikan bisnis tersebut berkembang dan memikat minat masyarakat.
Ia mengaku bahwa bisnis berkembang yang dinamakan Lazuli Sarae itu awalnya dimulai saat dirinya mengikuti kontes Rencana Bisnis Kreatif oleh Kementerian Perdagangan pada tahun 2010. Lalu kemudian terpilih sebagai runner up. Sejak itu, semangatnya untuk bisnis semakin tinggi.
Wanita yang dipanggil Retta ini mengakui bahwa ia tertarik berbisnis sudah sejak duduk di bangku kuliah. Keinginan besar itu pun tidak terlepas dari disiplin ilmunya dalam bidang tekstil di Institusi Teknologi Bandung (ITB). Namun keinginan itu akhirnya terwujud sejak terpilih dalam sebagai salah satu runner up berhadiah uang tunai sebesar Rp10 juta.
Lantas Retta pun menggunakan hadiah tersebut sebagai modal awal dalam mewujudkan keinginanannya menjadi pengusaha di dunia mode atau fashion. Saat itu, Retta bersama dengan dua temannya bersama-sama merintis bisnis tersebut. Dengan ide mengembangkan bisnis pakaian denim lantaran identik dengan selera anak muda.
Bermodalkan kerja keras, Retta pun harus menyisihkan waktunya antara bekerja sebagai desain grafis di salah satu perusahaan di Jakarta. Alhasil, tiga bulan setelah itu, ia berhasil memproduksi beberapa pakaian yang dilakukan dengan teknik membuat batik di atas denim.
Tak cukup sampai disitu, wanita berusia 26 tahun ini pun harus memikirkan strategi pemasaran dikalangan anak muda. Dengan itu, ia memilih kampus sebagai tempat startegis dalam memperkenalkan produknya.
Namun benar bahwa memulai bisnis adalah awal yang cukup sulit, demikian Retta yang mengaku sempat down ketika produknya hanya dapat terjual sebanyak dua potong saja. Akan tetapi ia tetap tak mau berhenti, hingga akhirnya menemukan resep pemasaran yang baik dari orang-orang yang berpengalaman.
Sejak dari itu, ia dan teman-temannya pun serius membuat katalog produk yang diberi nama baru yaitu Lazuli Sarae. Tak hanya itu, mereka pun sepakat untuk mengurus badan usahanya dengan harapan untuk mempermudah transaksi dan kesempatan bisnis yang lebih luas.
Untuk tetap fokus dalam bisnis yang baru dirintisnya, Retta pun terpaksa berhenti bekerja. Tekatnya semakin besar untuk membuktikan bahwa bisnisnya akan sukses. Alhasil, hingga saat ini Lazuli Sarae terus berkembang dan sukses baik lokal maupun global. Produk batiknya yang identik dengan budaya nusantara dianggap memberi inspirasi khususnya bagi kalangan anak muda untuk lebih lagi mencintai batik.
Retta adalah salah satu contoh anak muda yang dengan keinginannya menjadi pengusaha di bidang fashion yang juga menginspirasi anak muda Indonesia untuk mengasah daya kreatifitas dan kemampuan berwirausahanya lantaran keberhasilannya meraih gelar The Most Potential Entrepreneur di ajang Wanita Wirausaha Femina 2012 silam.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Charles Bonar Sirait, Dari Presenter, Penulis Hingga Pebisnis Kuliner
Welmince Lulu Ratu, Pengusaha Kain Tenun yang Yatim Piatu Sejak Kecil
Kunci Sukses Warren Buffett: Uang Bukan Segala-galanya
Sam Walton, Pengusaha Sukses yang Senantiasa Hidup Sederhana
Jadi Berkat Lewat Hobi Jalan Kaki
“Saya percaya pelestarian batik motif asli akan selalu ada. Apa yang saya kerjakan adalah pengejawantahan dari sudut pandang anak muda saat ini tentang batik. Desain batik saya buat sendiri, tidak mengambil dari motif yang sudah ada - See more at: http://kisahsukses.info/kisah-sukses-maretta-astri-nirmanda-dengan-bisnis-batik.html#sthash.Y1d5FN5z.dpuf
“Saya percaya pelestarian batik motif asli akan selalu ada. Apa yang saya kerjakan adalah pengejawantahan dari sudut pandang anak muda saat ini tentang batik. Desain batik saya buat sendiri, tidak mengambil dari motif yang sudah ada - See more at: http://kisahsukses.info/kisah-sukses-maretta-astri-nirmanda-dengan-bisnis-batik.html#sthash.Y1d5FN5z.dpuf