Sebuah kitab doa Yahudi yang ditemukan di Yerusalem dan kini menjadi bagian dari koleksi pribadi, diperkirakan sebagai yang tertua dibandingkan dengan buku-buku sejenisnya.
Ilmuwan tengah mendalami buku doa berwarna krem ini, yang berukuran panjang 11 cm dan lebar 10 cm. Buku ini memiliki 50 halaman dan dibagi dalam 6 topik berbeda. Dua topik di antaranya berbicara tentang Akhir Zaman dan Perjamuan Paskah.
Seperti dilansir Daily Mail, tes karbon dan investigasi lainnya menunjukkan bahwa buku ini dibuat pada abad ke-9, sekitar tahun 840.
Jika dugaan itu benar, maka buku doa ini berusia 4 tahun lebih tua dibandingkan dengan gulungan Taurat yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh para sejarawan. Gulungan Taurat itu diperkirakan dibuat antara abad ke-12 dan 13.
“Artefak ini bisa jadi penghubung paling awal antara praktek Yahudi di masa kini dengan asal mula liturgi Talmud modern,” kata sebuah sumber dari Green Collection, salah satu kolektor artefak dan teks Alkitab.
“Penemuan ini merupakan bukti sejarah untuk mendukung penunjang mendasar dalam kehidupan religius Yahudi. Buku doa berbahasa Ibrani ini mengisi celah antara naskah Laut Mati (Dead Sea Scrolls) dam penemuan lainnya seputar teks Yahudi dari abad ke-9 dan 10,” ujar Dr. Jerry Pattengale dari Green Scholars Initiative.
Para ahli memperkirakan buku doa ini berasal dari abad ke-9, berdasarkan klaim fakta bahwa teks yang tercantum di dalamnya ditulis dalam aksara Ibrani tua yang mencakup vokal Babilonia.
Pasca diteliti, buku ini rencananya akan dipamerkan ke publik di sebuah museum di Washington pada awal musim semi tahun 2017.
BACA JUGA:
Koin Emas Berlambang Yahudi Ditemukan di Masjid Aqsa
Iran Nyatakan Tak Pernah Sangkal Holocaust
Tindakan Tepat Ester di Tengah Krisis
Presiden Iran Ucapkan Selamat Tahun Baru Yahudi
Kisah Nyata Preman yang Anak Buahnya Mati Secara Misterius
Kisah Nyata Bruno Caporrimo: dari Mafia jadi Pengikut Yesus
Puji Tuhan, Suami Saya Bisa Bekerja Kembali!